Brilio.net - Setiap orang pasti pernah mengalami cegukan. Penyebabnya pun bermacam-macam, bisa karena makan atau minum dengan terlalu cepat. Dalam laman Wikipedia, cegukan sendiri diartikan sebagai kontraksi secara tiba-tiba yang tak sengaja terjadi pada diafragma, umumnya terjadi berulang-ulang setiap menit.
Kontraksi tersebut menyebabkan udara dapat masuk ke dalam paru-paru secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan glottis, ruang antara pita suara menutup, serta menyebabkan terjadinya suara "hik". Berbahayakah?
BACA JUGA :
Yuk, hidup sehat & mulai batasi konsumsi garam biar nggak hipertensi
Sebenarnya cegukan adalah fenomena wajar kok yang bisa dialami oleh setiap orang, tapi kamu juga mesti hati-hati ya. Cegukan juga bisa berarti tanda gejala dari penyakit stroke lho.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Diana Greene-Chandos MD, seorang ahli saraf dari Ohio State University, seperti dilansir brilio.net dari Huffington Post, Rabu (19/8), cegukan bisa menjadi pertanda gejala penyakit stroke jika dibarengi dengan rasa sakit yang menyebabkan ketidaknyamanan pada tenggorokan. Cegukan bahkan bisa terjadi di luar kontrol, bisa datang secara tiba-tiba tanpa adanya pemicu yang jelas.
Cegukan yang menjadi tanda gejala stroke ini bisa dialami siapa saja, bahkan menurut hasil penelitian cegukan ini lebih sering dialami oleh kaum perempuan. Namun sayangnya, menurut survei yang digelar, hanya 10% dari 1.000 responden perempuan yang menyadari betul bahaya yang ditimbulkan akibat cegukan ini.
BACA JUGA :
Ternyata mendengar kata "maaf" bikin jantung perempuan lebih sehat
Tapi jangan sembarang menarik kesimpulan sendiri ya, cegukan bukan satu-satunya penentu dari gejala stroke yang mengancam itu. Ada beragam gejala salah satunya kebas pada satu bagian tubuh serta melemasnya otot-otot tertentu yang juga bisa menjadi pertanda. Kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika mengalami hal-hal yang tidak seharusnya terjadi pada tubuhmu. Supaya jika terkena penyakit, bisa dideteksi dan diobat sedari dini.