Brilio.net - Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya dan bahasa. Tanpa kita sadari, banyak warga negara asing (WNA) yang cinta Indonesia. Dan tidak sedikit dari mereka rela berkorban waktu, biaya, dan tenaga untuk mempelajari budaya Indonesia. Kondisi ini seakan memberi tamparan keras buat kita yang belakangan ini seperti kurang peduli dengan bangsa sendiri.
Aryo Seno Hall, adalah remaja asal Australia yang sedang menjalankan studi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Ibunya adalah seorang pribumi asli Kotagede, Yogyakarta. Kecintaannya pada Indonesia bermula ketika kecil ia diperkenalkan budaya Indonesia oleh ayahnya, yang seorang asli Australia.
"Ternyata sangat banyak sekali budaya di Indonesia. Tidak seperti di Australia, di sana hanya banyak kaum urban. Di sini aku sangat senang karena bisa banyak mengenal kesenian Indonesia seperti tarian, gamelan, drama, dan lain-lain," tutur Aryo kepada brilio.net, beberapa waktu lalu.
"Di sini ada banyak sekali pentas kesenian dan aku suka semuanya. Tidak seperti di Australia yang paling hanya ada pentas kesenian sebulan sekali," lanjut cowok yang sudah tinggal selama 4 bulan di Indonesia ini.
Tidak hanya jatuh cinta dengan berbagai kesenian Indonesia, khususnya Jawa, Aryo juga jatuh cinta dengan bahasa Indonesia. Walau baru 4 bulan tinggal di Indonesia, tapi ia sudah sangat lancar berbicara bahasa Indonesia. Tampaknya, keahlian ini sudah ia pelajari sejak masih berada di Australia. "Ketika masih berada di Australia aku sudah belajar sedikit demi sedikit bahasa Indonesia," ungkapnya.
Uniknya lagi, tidak hanya lancar berbicara bahasa Indonesia, Aryo juga cukup lancar mengucapkan bahasa Jawa. Bahasa yang terbilang sulit dilafalkan bagi para pendatang ini dapat ia ucapkan dengan lancar, walau masih dalam tahap bahasa kasar.
"Yo saiki aku iso sitik-sitik boso Jowo, yo kadang ngguyu dewe (Ya sekarang aku bisa dikit-dikit bahasa Jawa. Ya kadang ketawa-ketawa sendiri dengernya)," ucap Aryo sambil tertawa.
foto: facebook.com/aryo.hall
Ditanya mengenai apakah ia juga mencintai budaya di luar Jawa, Aryo mengaku juga jatuh cinta dengan kesenian Bali. Beberapa kesenian seperti gamelan Bali juga sempat ia pelajari.
"Gamelan Bali ada di hati aku," ujar cowok yang sekarang sedang menyelesaikan studi di Jurusan Karawitan, ISI Yogyakarta ini.