1. Home
  2. »
  3. News
18 Desember 2015 14:29

Curhatan tentang 'pengacara hitam' di pengadilan ini bikin miris

Di luar persidangan melampiaskan emosinya dengan nyaris memukul JH di halaman pekarangan pengadilan. Irwan Khoiruddin

Brilio.net - Curhatan ini disampaikan oleh akun dengan inisial JH melalui akun Facebooknya, JH menceritakan bagaimana pengacara hitam atau Black Lawyer bekerja melampaui batas-batas advokat demi memenangkan kliennya dan mendapatkan uangnya. JH mengatakan, pria yang ia unggah fotonya merupakan seorang Black Lawyer dengan inisial TJ.

JH mengatakan, pria tersebut merupakan lawannya dalam berperkara di pengadilan Bukittinggi. Namun apa TJ lakukan dinilai JH sudah jauh melampaui batas-batas norma dan etika.

Bagaimana tidak, 2 minggu lalu karena merasa terpojok oleh pernyataan JH di hadapan mejelis hakim serta tidak diberi kesempatan oleh hakim untuk menyampaikan bantahannya, TJ sengaja menunggu JH di luar persidangan dan melampiaskan emosinya dengan nyaris memukul JH di halaman pekarangan pengadilan.

"Inilah salah satu contoh etika oknum praktisi hukum, dengan dalih mewakili kepetingan hukum kliennya (lawan saya dalam berperkara) beliau rela menjual harga diri serta kehormatan profesi advokatnya demi mendapatkan imbalan uang. Pengacara dengan inisial TJ asal Bukittinggi ini menghalalkan berbagai cara, termasuk melakukan konspirasi jahat dengan orang tua kliennya agar dapat memenangkan perkara gugatan yang sedang di tanganinya dalam melawan saya," papar JH seperti dikutip brilio.net, Kamis (17/12) dari akun media sosialnya.

Sebenarnya sejak 2 minggu lalu JH ingin menshare kejadian ini ke socmed untuk memberi pelajaran ke oknum ini dan Black Lawyer lain, namun sebisa mungkin JH mencoba menghindari memberi pelajaran dengan cara yang tidak elegan ini. JH berharap hakim bisa menolak beliau untuk membela kepentingan hukum penggugat.

JH juga mengaku tak sudi mengadu ke Dewan Kehormatan Advokat karena curiga akan adanya perselingkuhan profesi. Kecurigaan ini amat beralasan karena struktur Dewan Kehormatan Advokat yang amat parokial. "Selama ini Dewan Kehormatan Advokat tak banyak berperan. Hanya ada sedikit kasus yang sampai ke meja Dewan Kehormatan Advokat. Mengapa? Bukan karena tak ada pelanggaran kode etik advokat, tetapi karena semangat saling melindungi sesama anggota profesi," tandas JH.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags