1. Home
  2. »
  3. News
5 Mei 2015 14:09

Di tangan mahasiswa UNY limbah roti disulap jadi bros cantik

Roti kedaluwarsa biasanya akan berakhir di tempat sampah. Namun tidak di tangan para mahasiswa UNY. Fadila Adelin

Brilio.net - Roti kedaluwarsa biasanya akan berakhir di tempat sampah. Namun tidak di tangan para mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini. Mereka yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa ini berhasil menyulap limbah roti kedaluwarsa tersebut menjadi bros yang cantik.

Kelima mahasiswa itu, masing-masing Sarah Sekar Langit dan Zulfatin Rahmahani dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Ari Wahyu Martina dari prodi Pendidikan Bahasa Jerman, Surya Jatmika dari prodi FMIPA, dan Diah Intan Kusuma prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE).

Sarah Sekar Langit mengatakan, ide pembuatan bros dari limbah roti ini, karena melihat roti-roti yang sudah basi, baik dari rumah tangga dan pabrik hanya dibuang ketempat sampah. Berawal dari itulah, ide untuk memanfaatkan roti kedaluwarsa itu menjadi barang yang berguna. Kemudian mereka mencari referensi untuk mengolahnya.

Menurut dia, untuk mengolah roti kedaluwarsa menjadi bros digunakan seni pengolahan roti menjadi clay yang disebut dengan nendo. Nendo berasal dari Jepang dan dibawa langsung ke Indonesia. Selama ini, nendo hanya sebagai pajangan bernilai artistik tetapi kurang memiliki nilai guna. Padahal nendo dapat diubah menjadi bros.

Selain murah dan memiliki nilai kegunaan, bros dari nendo juga ramah lingkungan tidak seperti plastik atau besi yang selama ini digunakan untuk pembuatan bros, katanya kepada brilio.net Selasa (5/5)

Dia mengatakan untuk membuat bros dari limbah roti itu digunakan bahan baku antara lain roti kedaluwarsa, lem kayu, natrium benzoat, peniti, dan cat semprot bening. Bahan tambahannya adalah pewarna makanan, zat aromatik, dan lem tebak.

Cara membuatnya adalah roti kedaluwarsa diambil bagian dalamnya saja tanpa kulit dan dihancurkan. Kemudian ditambahkan natrium benzoat dan zat aromatik (vanili, kayu manis atau cengkeh dalam bentuk cair) dan diuleni sampai kalis.

Menurut dia, jika adonan bros sudah kalis kemudian dibagi menjadi beberapa bagian dan ditambahkan pewarna makanan yang berbeda-beda pada tiap-tiap bagian. Selanjutnya dicampur sampai rata, dibentuk, dan dicetak sesuai selera.

Kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama dua hari. Setelah kering disemprot dengan cat semprot bening dan dikeringkan kembali selama satu hari, dan bros siap digunakan, katanya.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags