Brilio.net - Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) atau yang dikenal di Indonesia sebagai susuk KB adalah salah satu metode mencegah kehamilan. Alat KB ini ditanam di bawah kulit lengan atas untuk menghambat kehamilan. Nah, kamu mungkin pernah bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah alat yang ditanam di lengan tapi bisa mencegah kehamilan yang prosesnya ada di dalam kandungan? Berikut penjelasannya yang disarikan brilio.net, Jumat (5/6) dari berbagai sumber
Susuk KB mengandung hormon progesterone yang berfungsi mencegah indung telur melepaskan sel telur dan juga menebalkan mukus di rahim, sehingga sperma sulit untuk melewatinya. Hormon ini sekaligus menjaga dinding rahim tetap tipis sehingga sulit bagi sel telur yang terbuahi menempel di dinding rahim.
Susuk KB ini biasanya terdiri enam kapsul yang masing-masing berisi 36 miligram (ada yang berisi 68 miligram). Setiap harinya kapsul ini melepas setidaknya 30 microgram etonogestrel yang larut ke dalam darah yang bisa bertahan selama tiga sampai lima tahun.
Kabar baiknya adalah tingkat keberhasilan KB ini mencapai 99% atau hanya ada satu kegagalan dari 100 kasus. Dan efek samping yang ditimbulkan pun tidak terlalu berbahaya. Tapi, KB jenis susuk ini tidak dianjurkan untuk penderita kanker, penggumpalan darah, kolesterol dan darah tinggi, wanita dengan siklus mens tidak teratur dan berpenyakit jantung.
BACA JUGA:
Seorang ibu pasang iklan mencari 'ayah sementara' untuk anaknya
Tulisan-tulisan bikin ngakak ini hanya bisa kamu temui di tempat kost
Ayah ini ingin 6 anaknya disuntik mati