Brilio.net - Pada 23 maret 2015 The Siberian Times melaporkan bahwa kepala kereta api Rusia yaitu Vladimir Yakunin mengusulkan rencana pembangunan jalan raya Trans-Siberia. Proyek jalan itu akan menghubungkan perbatasan sebelah timur Rusia dengan negara bagian Alaska di Amerika.
Dijuluki Trans-Eurasia Belt Pembangunan (TEPR), proyek ini membutuhkan jalan utama yang akan dibangun di samping ada Trans-Siberian Railway, bersama dengan jaringan kereta api baru dan jaringan pipa minyak dan gas.
"Ini adalah antar negara, antar-peradaban, proyek," kata Yakunin dikutip brilio.net dari Siberian Times, Kamis (26/3).
"Proyek ini akan merubah dunia ke zona masa depan, dan itu harus didasarkan akan selalu terdepan, tidak terjangkau, teknologi."
Namun jarak antara batas barat dan timur Rusia adalah sekitar 10.000 kilometer (6.200 mil). Mungkinkah hal ini terwujud?
Menurut Alaska Public Land Information jarak antara dataran Rusia dan dataran Alaska hanya 88 kilometer, kemungkinan jalan masuk ke Alaska melalui Kota Nome.
Sebagaimana dilansir CNN, Yakunin mengatakan bahwa jalan yang akan menghubungkan Rusia dan Amerika Utara melalui wilayah Chukota yang melintasi Selat Bering.
Nah, tahukah kamu bahwa jarak antara Kota Nome yang akan menjadi penghubung jalan raya antar benua ini berjarak 836 kilometer dari kota terdekat yaitu Fairbanks dengan medan yang masih sepi.
Laporan yang ditawarkan dalam pembangunan Trans-Siberia belum secara spesifik. Namun menurut TEPR proyek ini diperkirakan akan menghabiskan triliunan dolar dan masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut.