Brilio.net - Produk kesehatan merupakan bagian penting dari kehidupan sebagian besar wanita. Tampon, pembalut, produk kebersihan lain adalah barang wajib digunakan wanita dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Seorang perempuan seringkali menggunakan sebuah produk yang direkomendasikan oleh orang-orang di sekitarnya. Tidak jarang mereka terpengaruh iklan yang ditampilkan di televisi. Namun, apakah kamu tahu bahwa sebagian besar produk kewanitaan seperti pembalut mengandung bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan?
Sebuah penelitian menyebutkan, perempuan rata-rata menggunakan hingga 10 ribu pembalut dari pubertas ke menopause. Karena itulah, kamu harus perhatikan agar produk yang kamu gunakan nggak membahayakan kesehatan di masa yang akan datang.
Jadi, hari ini, brilio.net akan menjelaskan aspek baik dan buruk dari produk kesehatan wanita, seperti dikutip dari Boldsky, Minggu (24/1) berikut ini!
1. Pembalut atau tampon
Sebagian besar terbuat dari campuran katun dan rayon. Agar terlihat steril, mereka diputihkan dengan bahan kimia bernama dioxin. Penggunaan jangka panjang racun ini disertai produk yang tak higienis akan menyebabkan ruam atau infeksi di bagian intim.
Produk ini juga sulit untuk terurai, butuh waktu 25 tahun agar bisa terurai. Pembalut juga menciptakan atmosfer yang baik bagi bakteri untuk tumbuh di vagina.
2. Terlalu banyak plastik
Menurut perkiraan, produk kesehatan wanita seperti pembalut dan tampon mengandung plastik yang setara dengan empat kantong plastik. Bahan kimia yang ada di dalam tampon bisa dihubungkan dengan penyakit jantung. Bahan plastik yang terdapat di pembalut juga bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri di 'Miss V'.
3. Produk kebersihan organ intim
BACA JUGA :
Ladies, kalau nyeri haid jangan minum obat, lakukan 10 tips ini deh!
Berbagai produk kebersihan alat kelamin wanita dalam berbagai bentuk seperti alat semprot, tisu dan lain sebagainya menjanjikan kebersihan, bebas bau, dan lebih segar pada bagian intim kamu. Tapi menurut dokter, akan kamu akan lebih baik tanpa produk-produk tersebut.
Hal itu dikarenakan, organ intim memiliki ekosistem sendiri. Bakteri yang terdapat di bagian intim berperan dalam kesehatan reproduksi. Ia memelihara kisaran 3,5-4,5 pH untuk menjaga vagina kamu tetap sehat. Jadi, hal terbaik untuk dilakukan adalah untuk tak mengganggu proses alami tersebut dengan menggunakan alat pembersih.
4. Tisu pembersih
Kebanyakan tisu pembersih khusus untuk organ intim kamu ternyata ditemukan berbagai bahan kimia yang dikenal sebagai paraben yang biasanya digunakan untuk bahan pengawet. Hal itu dapat menyebabkan iritasi pada beberapa orang dan mungkin juga merusak estrogen.
5. Tampon menyebabkan infeksi bakteri
Meskipun dapat menawarkan kenyamanan, tampon memiliki banyak kerugian. Tampon menciptakan suasana di dalam organ intum untuk pertumbuhan bakteri. Air yang disebabkan oleh tampon di dalam organ intim membantu dalam akumulasi bakteri di daerah itu.
6. Nggak ramah lingkungan
Memang produk kesehatan wanita seperti bantalan organik atau kain yang bebas dari pestisida dan dioxin, bisa menjadi solusi untuk memiliki kesehatan reproduksi kamu lebih baik.
Tapi, produk tersebut akan menjadi masalah saat kamu tidak menggunakanya lagi atau saat dibuang. Menurut sebuah penelitian, butuh 25 tahun untuk menghancurkannya secara alami.
BACA JUGA :
Payudara kecil dan bokong besar jadi tren 2016, kamu mau coba nggak?