Brilio.net - Uang sebesar Rp 7.000 mungkin sedikit bagi kita, paling cuma bisa buat makan semangkok bakso atau jus segelas. Namun bagi seorang Elisa, uang tersebut sangatlah berharga untuk menyambung hidup satu keluarganya.
Bocah yang masih duduk di kelas 5 SD di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ini setiap harinya tak bisa menikmati waktu sepulang sekolah dengan bermain-main seperti temannya. Sepulang sekolah bahkan tanpa melepas seragam, dia langsung bekerja membungkus gipang, sejenis makanan ringan dari ketan yang dilumuri gula aren di suatu industri rumahan. Dari pekerjaan tersebut Elisa mendapat untung yang tidak seberapa.
"Sehari dapat Rp 7.000 saja. Itu yang Rp 2.000 buat uang saku di sekolah, lalu yang Rp 5.000 buat ditabung," kata Elisa kepada brilio.net, Jumat (27/3).
"Bapak cuma tukang bangunan, sedangkan ibu penjahit. Kalau lagi nggak ada uang, kadang saya bantu untuk uang makan sehari-hari dari tabungan saya."
Meskipun disibukkan dengan pekerjaan yang cukup berat setiap harinya, Elisa tidak melupakan kewajibannya sebagai pelajar. Terbukti dengan nilai-nilai di rapornya yang di atas rata-rata teman sekelasnya.
Elisa juga tidak malu dengan teman-temannya tentang pekerjaannya. Bahkan tiap malam dia berkumpul dengan temannya untuk belajar kelompok meskipun bau badannya masih beraroma gula aren.