Brilio.net - Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keunikan di banding provinsi lainnya. Di Aceh, pemerintah daerah menerapkan hukum berdasarkan syariah Islam meski secara umum hanya seputar Jinayah (pidana) dan Khalwat (berduaan dengan lawan jenis). Keunikan ini membuat Aceh diberi atribut sebagai daerah istimewa.
BACA JUGA: Yuk tes pengetahuan sejarah Indonesia, buktikan nasionalismemu!
Lantas apa saja keunikan-keunikan lain dari Aceh? Berikut ini brilio.net, Jumat (5/2) sebutkan keunikan lain dari Aceh.
1. Pelajar laki-laki nggak boleh berambut gondrong.
BACA JUGA :
Begini desain cover buku tahun 1930an, sudah keren & bikin kagum!
Meski agama tidak mengharamkan laki-laki untuk memanjangkan rambut, namun pemerintah melalui sekolah dan kampus-kampus melarang pelajar laki-lakinya untuk memanjangkan rambut.
2. Pelajar perempuan nggak boleh memakai celana dan berbusana ketat atau transparan.
BACA JUGA :
Lokananta bakal punya perpustakaan digital arsip musik, jempolan deh!
Peraturan ini untuk mencegah terjadinya tindak pelecehan dari kaum laki-laki terhadap perempuan. Tapi meskipun peraturannya sudah jelas, tetap saja pada praktiknya masih ada perempuan yang menggunakan pakaian ketat. "Jika ketahuan polisi syariah biasanya langsung disemprot cat pilox," tutur Yudhis (25) seorang mahasiswa di Jogja asal Aceh.
3. Setiap kampung punya masjid.
Sebagai daerah yang mendeklarasikan diri sebagai provinsi Islam, maka tidak heran jika banyak masjid di Aceh. Bahkan dalam satu kampung juga ada yang memiliki 2-3 masjid. "Bukan sekadar banyak, tapi setiap kampung memiliki masjid," sambung Yudhis.
4. Punya polisi syariah yang bernama Wilayatul Hisbah.
Selain satuan polisi yang sama dengan berbagai daerah di Indonesia, Aceh juga memiliki polisi syariah. Mereka menggunakan seragam hijau tua mirip seperti Satpo PP di daerah-daerah lain. Tugas dari polisi ini biasanya mengoperasi muda-mudi yang berpakain ketat atau yang berkhalwat (berduaan).
5. Warung kopi segede hotel.
Warung kopi di kota-kota lain biasanya hanya sebesar rumah-rumah biasa. Namun di Aceh, karena kecintaan masyarakatnya terhadap kopi, tidak heran jika terdapat cukup banyak warung kopi yang bangunannya besar layaknya hotel. Permintaan masyarakat terhadap kopi jelas merupakan peluang bisnis yang menjanjikan di Aceh, wajar jika para pengusaha berlomba menciptakan warung kopi yang menarik.
6. Sapi merupakan hewan yang dihormati, dibiarkan bebas berkeliaran.
Sapi merupakan hewan yang dihormati di Aceh. Banyak sapi-sapi yang dibiarkan berkeliaran dan dibiarkan bebas mencari makan. "Masyarakat tidak akan mengganggu sapi walaupun banyak yang berkeliaran," tutur Yudhis lagi.
7. Minum kopi bagian dari tradisi masyarakat.
Tidak hanya kaula muda, orang-orang tua, bahkan kaum perempuan di Aceh sangat menggemari kegiatan minum kopi. Selain sebagai kegiatan bercengkerama, ngopi seakan menjadi simbol kaburnya kelas sosial di Aceh. Kopi Aceh yang terkenal sampai ke berbagai daerah adalah kopi Gayo dan Ulee Kareng. Sedangkan racikan kopi khas Aceh adalah dengan menggunakan saringan dari kain untuk mendapatkan seduhan kopi yang bebas dari ampas.