Brilio.net - Jangan pandang sebelah mata siswa-siswi madrasah! Pernyataan bahwa murid madrasah hanya akan unggul dalam segi agama saja ternyata sudah tidak lagi berlaku saat ini.
Hal ini bisa kita lihat dari prestasi yang diperoleh tiga murid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta, yaitu Kurnia Ikhlasul Akmal, Muhammad Nurcahyo AP, dan juga Shafira AM yang ternyata telah berhasil memproduksi 1 film dokumenter.
Tiga siswa yang saat ini duduk di bangku kelas XI itu membuat satu film dokumenter berjudul Gadis Penembus Dunia. Film itu mengangkat kisah seorang gadis bernama Nurul yang berhasil menekan angka penikahan anak di usia dini di daerah Grobokan-Semarang. Akmal dan kawan-kawan hanya membutuhkan waktu 10 hari untuk proses pembuatan film tersebut, di mana scene-scene film-nya mereka ambil langsung di daerah Semarang.
September 2014 BKKBN dan salah satu stasiun televisi swasta sempat membuat lomba dengan tema pernikahan anak, terus kita coba cari tema yang bisa kita angkat. Untuk pengambilan gambar kita nggak cuma bertiga, kita didampingi sama beberapa profesional juga,cerita Agung pada brilio.net.
Gadis Penembus Dunia karya tiga siswa ini akhirnya menjadi film terbaik kedua di ajang tersebut mengalahkan 170 peserta lainnya. Prestasi ini pastinya merupakan salah satu yang sangat membanggakan karena memang selama ini jarang sekali kita lihat ajang semacam festival film diikuti oleh siswa-siswi dari madrasah.
Akmal, Agung, dan juga Shafira ternyata memang merupakan tiga siswa yang juga aktif mengikuti ekstrakurikuler broadcast di sekolahnya. Film dokumenter Gadis Penembus Dunia merupakan film pertama mereka yang diproduksi dengan profesional karena memang diikutsertakan dalam lomba. Saat ini, ketiga siswa ini juga sedang mempersiapkan produksi proyek film selanjutnya sebagai tugas dari ekstrakurikuler broadcast.