Brilio.net - Film Surat dari Praha yang baru saja dirilis, Kamis (28/1) lalu, tengah menuai kontroversi di kalangan penikmat film dan sastra Indonesia. Karya yang disutradarai Dwimas Sasongko, diproduseri musisi kondang Glenn Fredly sementara naskahnya ditulis M Irfan Ramli ini dikabarkan plagiat.
Pasalnya, film yang dibintangi Tio Pakusadewo, Julie Estile, dan Widyawati itu disebut menjiplak karya cerpen dosen Universitas Brawijaya, Malang Yusri Fajar yang berjudul sama dan termuat dalam kumpulan cerpen miliknya dengan judul yang sama pula. Buku kumpulan cerpen tersebut terbit di tahun 2012.
Selain itu, tema besar yang diangkat dalam film ini juga memiliki kemiripan, yakni tentang mahasiswa eksil yang tak bisa pulang ke Tanah Air karena permasalahan politik.
Pihak Yusri dan Glenn pernah membahas masalah ini pada bulan Agustus 2015. Namun, sepertinya pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil, karena Yusri tetap akan menggugat Surat dari Praha.
Yusri Fajar dan buku Surat dari Praha
BACA JUGA :
11 Kesalahan film Despicable Me 1 ini ternyata tak kamu sadari, duh!
foto: infofilm21.com
Tentu sangat disayangkan jika film yang dibuat untuk menyambut kiprah Glenn Fredly di dunia seni itu benar-benar plagiat. Beberapa sastrawan Indonesia sendiri angkat bicara lewat akun media sosial tentang peristiwa ini. Salah satunya, Muhidin M Dahlan, penulis novel dan esai ini menyayangkan Glenn yang tak meniru Ahmad Dhani dalam menyikapi masalah tudingan plagiat.
"Bahkan Ahmad Dhani yang tengilnya naudubillahi itu saja mau kok mengubah judul lagunya, dari 'Arjuna Mencari Cinta' menjadi 'Arjuna' di Album 'Cintailah Cinta' karena adanya keberatan dari novelis Yudhistira ANM Massardi. Mengapa misalnya, Mas Glen tak mengubah saja judulnya 'Surat dari Ceko' atau 'Galapagos', atau dari manalah. Kecuali memang ditujukan untuk berkelahi dengan sastrawan. Salam Ahmad!" tulis Muhidin M Dahlan di akun Facebooknya yang dikutip brilio.net, Jumat (29/1).
Jadi bagaimana menurutmu? Kalau memang benar plagiat bukankah pihak pembuat film Surat dari Praha harus bertanggung jawab.