Brilio.net - Tidak ingin anak-anaknya bernasib sama seperti dirinya, Sumartono (56) berjuang keras untuk dapat membiayai sekolah anak-anaknya. Dua pekerjaan rela dia jalani untuk memperbaiki nasib ketiga orang anaknya. Siang hari dia menarik becak dan malamnya berjualan barang bekas di Pasar Senthir Yogyakarta.
Sumartono merasa bahwa uang dari hasil menarik becak hanya cukup untuk makan saja, namun untuk membiayai anak-anaknya sekolah dia harus mencari pinjaman utang kemana-mana. Berawal dari ajakan seorang teman, dia akhirnya menekuni pekerjaan yang terbilang unik tersebut, yaitu berjualan spion bekas.
Tidak disangka, keuntungan menjual spion bekas tersebut ternyata mampu membayar utang bahkan membiayai kuliah anak sulungnya yang saat ini menuntut ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Baginya saat ini yang paling utama adalah pendidikan anak-anaknya.
Keuntungan besar yang didapat oleh Sumartono tersebut karena kecerdikannya dalam mencari spion bekas yang akan dijualnya tersebut tidak membutuhkan modal sama sekali.
"Saya kalau pas siang itu mbecak sekalian mulung, banyak yang pada buang spion bekas itu. Pada nggak tahu itu jalan rezeki saya," kata Sumartono ketika ditemui brilio.net, Selasa (24/3).
Sumartono mengaku sebagian besar pelanggannya adalah mereka dari kalangan bawah, yang tidak memiliki dana lebih untuk memperbaiki motornya dengan onderdil yang baru. Rata-rata satu spion dia hargai mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 5.000, itupun tergantung kondisinya.
Pria paruh baya itu juga mengatakan bahwa kebahagiaannya saat ini adalah ketika pagi hari dia menyaksikan anaknya berangkat kuliah.