1. Home
  2. »
  3. News
23 Desember 2015 17:33

Gua Siluman, tempat buang sial di tengah kota Jogja

Cagar budaya ini dipercaya sebagai tempat membuang sial. Fadila Adelin

Brilio.net - Tak banyak yang mengenal Pesanggrahan Gua Siluman. Maklum, pesanggrahan milik Keraton ini memang tidak setenar Istana Air Taman Sari. Tapi, di balik ketidakpopulerannya, pesanggrahan ini sebenarnya menyimpan kisah tersendiri.

Pesanggrahan Gua Siluman dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono II. Konon, Panembahan Senopati alias Danang Sutowijoyo, pendiri Kerajaan Mataram Islam, mendirikan kerajaannya di kawasan Kota Gede. Proses pendirian kerajaan telah dilakukan termasuk pembuatan pesanggrahan yang di dalamnya terdapat tempat pemandian bagi para selir dan putri kerajaan.

BACA JUGA :
Liburan ke Lombok? ini 15 wisata alam yang wajib kamu kunjungi



Tetapi pada saat proses pembangunan pesanggrahan belum selesai, raja mendapat wangsit yang mengharuskan kerajaannya dipindahkan ke daerah Pleret. Oleh karena itu, pesanggrahan di Wonocatur Bantul ini belum pernah digunakan satu kali pun. Sejak saat itu, tempat ini dijadikan sebagai tempat bersemedi keluarga Keraton.

Di balik history dan misteri di Gua Siluman tersebut, pesanggrahan yang merupakan cagar budaya yang dilindungi ini dipercaya oleh beberapa orang memiliki keampuhan lain, seperti mampu untuk membuang sial.


"Membuang sial maksudnya adalah meruwat atau berusaha merubah nasib seseorang dari sebelumnya kurang baik menjadi lebih baik lagi. Bahkan ada yang pernah menjadikan tempat ini untuk 'pembuangan' jin," ujar Wahono, salah satu warga sekitar yang juga bertindak sebagai juru kunci kepada brilio.net Rabu (23/12)

BACA JUGA :
Di tempat wisata ini, sampah disulap jadi tempat selfie!


Bangunan Pesanggrahan Gua Siluman ini sudah tidak utuh lagi, bagian dalam gua terdiri dari lorong-lorong yang sudah banyak ditumbuhi oleh lumut. Area bangunan ini tidak terlalu luas, hanya sekitar 100 x 200 meter saja.

Walaupun beberapa bagian sudah mengalami kerusakan, bentuknya yang unik masih dapat terlihat jelas. Menyambut kedatangan pengunjung, terdapat relief burung Beri di bagian atas pintu gerbang. Sementara pada bagian bawah pintu, terdapat beberapa anak tangga yang menghubungkan bagian luar gua dengan lorong utama.


"Konon dahulu, banyak orang menganggap bangunan ini angker sehingga nggak sembarangan orang bisa memasukinya khususnya memasuki lorong," terang Wahono

Menurut Wahono konon pesanggrahan ini dinamakan Gua Siluman maksudnya agar tidak sembarang orang bisa masuk dan bertapa di sini. Alasannya karena tempat ini milik Keraton walaupun memang tidak pernah diselesaikan pembangunannya. Namun kini anggapan itu sudah tak ada sebab beberapa orang bahkan menggunakan areal pesanggrahan untuk tempat ngobrol warga setempat.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags