1. Home
  2. »
  3. News
4 Oktober 2015 06:07

Gunakan rumus matematika ini untuk menemukan pasangan terbaik hidupmu

Ini cara orang mendapatkan pasangan sejati. Agustin Wahyuningsih

Brilio.net - Bagi beberapa orang, matematika terdengar mengerikan karena bikin jelimet pikiran. Betul? Tapi faktanya, matematika bisa lho digunakan sebagai perhitungan mendapatkan pasangan yang sempurna bagi kamu.

Hannah Fry, dosen di University College London, Inggris, menulis buku tentang The Mathematics of Love (Matematika Cinta) yang pada Maret 2015 lalu dia uraikan di Oxford Literary Festival. Hannah menyampaikan dalam bukunya cara orang mendapatkan pasangan sejati. Dilansir brilio.net dari Daily Mail, Sabtu (3/10) berikut tipsnya.

BACA JUGA :
Wanita ini shock oleh kekayaan pria yang dulu ditolaknya karena miskin


1. Memiliki teman-teman yang kurang menarik
Cara ini dikenal sebagai Discreet Choice Theory. Idenya berangkat dari kenyataan jika ada dua wanita (A dan B) dan dinilai oleh seorang pria sebagai wanita yang level menariknya sama, maka saat wanita ketiga datang dan terlihat kurang menarik, maka wanita A atau B bisa lebih memikat si pria.

2. Tonjolkan kekurangan kamu
Analisis dari situs-situs kencan telah menunjukkan bahwa sering kali mereka yang diberi nilai "paling menarik" bukanlah sosok yang akan mendapat banyak tanggapan dari user lain situs bersangkutan. Sebaliknya, orang yang memiliki sesuatu yang berbeda dari kebanyakan yang ada, justru mendapat perhatian tersendiri. Misalnya saja pria botak seharusnya tidak perlu menutupi kepalanya dengan topi. Sebab bagi beberapa wanita, botak itu seksi.

Atau contoh lain wanita yang kelebihan berat badan, tidak perlu minder memasang foto di situs kencan tersebut, sebab standar cantik budaya-budaya tertentu ada yang tak harus ramping dan putih. Nah, selain itu, beberapa orang justru tertarik kepada kamu yang apa adanya, nggak jaim menunjukkan kekurangan.

BACA JUGA :
Kelakuan-kelakuan konyol ABG pacaran, kamu pasti pernah lakuin!

3. Pilih pasangan yang sehat
Hannah menjelaskan bahwa orang-orang tampak memiliki gaya hidup sehat (tak harus yang badannya kotak-kotak) juga cenderung menarik bagi orang-orang tertentu.

4. Jangan memutuskan telah bertemu orang yang tepat kalau kencanmu belum mencapai persentase 37% dari periode kencanmu selama ini
Teori The Optimal Stopping Period (periode berhenti paling optimal) menyatakan bahwa orang seharusnya hanya mencari pasangan yang tepat setelah mereka menjalani 37% masa berkencan selama hidupnya. Misalnya kalau kamu mau menikah usia 35 tahun dan mulai berkencan pada usia 15, maka kamu harus mendiskon semua pasangan kencan kamu sebelum usia 22 tahun 4 bulan. Berikut perhitungannya:

5. Menikah dengan teman pertama yang terbaik
Setelah melewati 37% periode kencan selama ini, Hannah menyarankan kamu harus menikahi dia yang pertama, yang kamu ketahui adalah orang terbaik dari sekian yang datang kepadamu selama ini. Sekalipun keputusan terkesan berisiko (semisal ternyata yang pertama ini gagal dan juga yang berikutnya masih tetap gagal) tapi cara inilah yang secara natural dipraktikkan spesies ikan ketika kawin.

Salah seorang ahli matematika lain, Peter Backus, telah memperhitungkan menggunakan formula matematika yang disebut Drake equation, bahwa ada 26 wanita Inggris yang sesuai dengannya. Pria yang menulis paper Why I don't have a girlfriend ini juga memprediksi bahwa dia hanya memiliki satu dari 285.000 kesempatan bertemu satu orang yang tepat dari sekian banyak ini. Beruntungnya dia, dia bertemu seorang gadis yang disebut Rose dari London ketika makan malam dengan seorang kawan. Ini terjadi kala Peter bekerja di Warwick University. Kini mereka telah menikah.

Nah, selain untuk menentukan pasangan sejati, Matematika Cinta juga dapat digunakan untuk pasangan yang telah menikah. Matematika Cinta digunakan untuk memprediksi apakah hubungan suami-istri akan bertahan dengan mencari pola. John Gottmann (psikolog) dan James Murray (ahli matematika) menghasilkan formula yang memperlihatkan suasana hati masing-masing pasangan ketika sendiri, bersama, dan bagaimana mereka saling memengaruhi satu sama lain.

Beberapa kasus menunjukkan bahwa beberapa pasangan sering terjebak ke dalam spiral negatif yang menyebabkan perceraian. Sementara itu, pasangan yang sukses adalah pasangan yang satu sama lain berkomunikasi, bahkan mengutarakan komplain, dan tidak ada yang disembunyikan bahkan membiarkan sebuah permasalahan mengendap.

Jadi, siap memperhitungkan kapan kamu seharusnya mencari cinta sejati?

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags