Brilio.net - Perawakannya sudah tidak lagi muda. Dengan pakaian sederhana dan bertopi merah, Mbah Supri memperagakan mainan buatannya ketika ada anak kecil yang lewat di dekatnya. Tak peduli terik matahari Yogyakarta.
Tak jarang anak-anak yang melirik, meski tak semua mau membelinya. Dengan sabar Mbah Supri tetap tegap berdiri dan menunggu sambil berharap ada yang berkenan membeli mainannya.
Sudah puluhan tahun kakek ini bertahan mencari uang dengan berjualan mainan sederhana dan murah meriah tersebut. Kendati tak banyak keuntungan yang didapat, Mbah Supri mengaku tetap bersyukur dan tak pernah mengeluh dengan keadaan tersebut. "Harganya Rp 5.000,00, sehari kadang laku dua atau tiga, tuturnya kepada brilio.net, Sabtu (21/3).
Kakek asal Sayegan-Yogyakarta ini, biasa berkeliling menjajakan mainan buatannya di sekitar kawasan wisata Malioboro. Setiap hari ia berangkat dari rumahnya menggunakan bus seorang diri.
Mbah Supri sadar bahwa mainan buatannya tidaklah secanggih mainan anak-anak zaman sekarang. Namun dia yakin akan selalu ada rezeki yang Tuhan sediakan dari penjualannya tersebut, tanpa harus meminta-minta.
Memang begitulah kenyataannya. Sampai saat ini, Mbah Supri mengaku masih dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan istri melalui berjualan mainan tersebut. "Buat saya, hidup sederhana bersama orang yang dicintai, sudah lebih dari cukup membuat bahagia menjalani hidup," pungkasnya menutup perbincangan dengan brilio.net.