Brilio.net - Aung San Suu Kyi mulai dikenal dunia saat pejuang perdamaian Myanmar ini mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian. Nobel diterimanya atas sumbangsihnya selama ini untuk perdamaian di Myanmar.
Suu Kyi memang sosok wanita Myanmar yang banyak terlibat di berbagai kegiatan sosial dan bahkan dirinya tergabung di salah satu partai besar di Myanmar. Sepak terjang Suu Kyi pun tidak diragukan lagi dalam bidang politik.
Beberapa tahun setelah penghargaan Nobel, kini nama Suu Kyi kembali diperbincangkan. Kali ini bukan perihal hadiah Nobel melainkan usulan pencabutan hadiah Nobel yang telah diterimanya.
Seperti yang dilansir brilio.net dari change.org, petisi pencabutan hadiah Nobel Perdamaian Suu Kyi disampaikan oleh Emerson Yuntho, selaku koordinator petisi dan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW).
Petisi ini pun telah ditanda tangani oleh 120 tokoh Indonesia lainnya yang menuntut bahwa pemberian Nobel kepada Suu Kyi bukanlah hal yang tepat.
"Kami dengan ini menuntut Ketua Komite Hadiah Nobel Perdamaian menyita atau mengambil kembali hadiah Nobel yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi. Hanya mereka yang serius dalam menjaga perdamaian dunia dapat diberikan Prize didambakan," ujar Emerson Yuntho.
Kekecewaan masyarakat bermula dari komentar Suu Kyi saat interview dengan Mishal Husain dalam salah satu program BBC. Mishal bertanya perihal Rohingya dan Suu Kyi menjawab penuh diplomatis, namun setelah itu Suu Kyi terlihat menggerutu, "Tidak ada yang mengatakan kepada saya bahwa saya akan diwawancarai oleh seorang muslim," ujarnya setelah mengetahui bahwa Mishal Husain adalah seorang muslim keturunan Pakistan.
Hal yang disampaikan oleh Suu Kyi itulah yang membuat dirinya mendapatkan hujatan dari pengguna media sosial dan penduduk dunia. Masyarakat menganggap bahwa komentar yang terkesan rasis tersebut tidak seharusnya keluar dari seorang pemenang Nobel perdamaian yang seharusnya menghargai setiap orang tanpa melihat suku, ras ataupun agama.
Hingga sekarang petisi ini sudah mendapat dukungan mencapai 41 ribu lebih sejak dibuat pada 28 Maret lalu.