1. Home
  2. »
  3. News
13 Mei 2015 07:32

Ibu-ibu di kampung ini membuat keripik dari 272 jenis daun

"Ada banyak daun, seperti durian, kopi, seledri, dan lain-lain. Durian ada berbagai jenis itu dihitung satu daun," terang Ketua RW 12, Agus Budi. Nur Romdlon

Brilio.net - Keripik bayam atau keripik daun singkong barangkali sudah sangat familiar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tapi tak banyak yang tahu dan merasakan enaknya keripik daun anggur, durian, maupun seledri.

Di Kampung Pilahan RW 12 Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta, berbagai jenis dedaunan bisa dijadikan keripik yang siap makan. Ada sekitar 30 jenis daun yang kini diolah menjadi keripik oleh ibu-ibu kelurahan ini.


Bahkan pada Januari lalu, kampung ini memecahkan rekor berkat mengolah 272 jenis daun menjadi keripik. Daun-daun yang digunakan pun termasuk daun yang jarang tersentuk untuk diolah. "Ada banyak daun, seperti durian, kopi, seledri, dan lain-lain. Durian ada berbagai jenis itu dihitung satu daun," terang Ketua RW 12, Agus Budi Santoso kepada brilio.net, Selasa (12/5).

Sebenarnya tanaman buah maupun sayuran yang ada di kampung Pilahan tak sebanyak itu, tapi karena ingin mengenalkan kampung yang berstatus sebagai Kampung Wisata Agro Edukasi, mereka menggagas pemecahan rekor dengan mengolah 272 jenis keripik dari daun. Agus menerangkan bahwa untuk mendapatkan jenis daun sebanyak itu, mereka sampai rela mencari ke berbagai daerah, salah satunya ke Semarang.

Meskipun begitu, dalam kesehariannya, jenis keripik yang diproduksi kampung ini tak sampai 272 jenis. Dari jenis daun sebanyak itu, hanya 30 jenis daun yang dijadikan keripik. Hal itu disebabkan dalam produksi tetap harus memperhatikan selera pasar. "Selain itu keripik untuk dipasarkan kan harus lulus BPOM dulu, jadi sementara hanya 30 jenis," kata Agus.

Meski baru 30 jenis, para ibu-ibu sudah menegaku kewalahan menerima pesanan keripik. "Salah satu yang sedang laris sekarang keripik paru daun singkong, ini harganya Rp 90 ribu per kilo," terang Agus menunjukkan salah satu produknya.

Pembuatan keripik di kampung Pilahan Rejowinangun ini menjadi salah satu upaya untuk memanfaatkan sayuran yang ditanam di kampung tersebut. Kampung Rejowinangun sekitar dua tahun lalu mendeklarasikan diri sebagai Kampung Wisata Agro Edukasi. Selain itu kampung tersebut juga banyak dikenal sebagai Kampung Sayur. warga di kampung tersebut memanfaatkan halamannya untuk menanam sayuran. Maka tak heran jika melewati jalan kampung tersebut kamu akan menemui banyak jenis sayuran di halaman maupun di pinggir jalan. Tertarik menirunya?

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags