1. Home
  2. »
  3. News
5 April 2016 11:32

Ide Jamie Aditya soal pariwisata Indonesia ini boleh juga, apa sih?

Indonesia kurang melakukan promosi wisata, termasuk mengundang sejumlah selebritis dan tokoh terkenal dari negara lain. Islahuddin

Brilio.net - Kamu pasti tahu kan Jamie Aditya (38), salah satu aktor Tanah Air yang pernah memerankan tokoh Kabayan dalam film Kabayan Jadi Milyuner (2010).

Tapi tahu nggak sih kalau cowok kelahiran Canberra 1978 ini sering keliling Asia gratis? Malah dibayar lagi. Ya begitulah aktivitas cowok yang juga dikenal sebagai presenter ini. Dia kerap diendors lembaga pariwisata (tourism) negara lain.

Berkat diundang sejumlah negara, aktor yang juga pernah bermain dalam film Asmara Dua Diana (2009) ini sering mengunjungi banyak negara di Asia seperti Tibet, Manchuria, Kazakhstan, Filipina, Jepang hingga Selandia Baru.

Gue keliling Asia karena dibayar. Gue ditanggung Discovery, oleh tourisme setempat. Di sana sebagai tamu. Pulangnya bawa duit, jalan-jalan semuanya ditanggung. Kan enak banget, kata Jamie.

Lucunya, walaupun sudah keliling beberapa negara di Asia, dia belum banyak mengunjungi daerah di Indonesia. Padahal, Ayah Jamie mempunyai darah Timor tepatnya dari Soe, Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Lucunya, saya banyak keliling Asia, namun banyak tempat di Indonesia belum saya kunjungi seperti Papua, Timor, Ambon dan lainnya. Sumatera saja baru Palembang dan Lampung, belum sampai ke Padang, Medan atau Aceh, aku aktor yang mempunyai nama lengkap James Adityawarman Graham ini.

Jamie mengakui bahwa Indonesia kurang melakukan promosi wisata, termasuk mengundang sejumlah selebritis dan tokoh terkenal dari negara lain untuk berkunjung.

Hal ini membuat promosi Indonesia kurang banyak dikenal. Apalagi jika ada film asing yang akan syuting di Indonesia harus melewati sejumlah prosedur berbelit. Izin yang mesti dilalui produser film asing harus berlapis-lapis. Tidak cukup dari pemerintah pusat, namun juga daerah. Bahkan ada preman yang berpotensi untuk menambah biaya (cost) produksi.

Padahal di negara lain, jika ada film asing ingin syuting di negara mereka, maka negara tersebut menyediakan sejumlah keperluan termasuk menggratiskan sejumlah fasilitas. Misalnya kalau ingin syuting di Selandia Baru, pihak pariwisata setempat menyediakan danau untuk lokasi syuting. Kalau ke Jepang kita dikasih duit, kalau ke China, pemerintahnya ikut membiayai. Namun jika ke sini (Indonesia), justru pemerintahnya yang minta duit, kata Jamie.

Biaya yang dibebankan pada pembuatan film asing ini membuat promosi pariwisata Indonesia terhambat dan kurang kompetitif. Nah, sekarang mestinya sudah harus dibenahi tuh berbagai masalah yang ada biar Indonesia makin dikenal.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags