Brilio.net - Tahukah kamu, Pari Manta merupakan salah satu ikan yang paling pintar, memiliki rasio otak dan massa tubuh paling besar dibandingkan ikan lainnya. Bukti bahwa Pari Manta mendapat sebutan ikan paling pintar, salah satunya ikan ini dapat membedakan masing-masing penyelam dengan melihat ke mata penyelam tersebut.
Indonesia patut bersyukur karena daerah pembesaran Pari Manta karang (M. alfredi) dan Pari Manta oseanik (M. birostris) pertama di Asia Tenggara telah ditemukan di Raja Ampat, Papua. Hal ini dipastikan melalui sebuah studi telemetri terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia. Studi ini dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan dukungan Conservation International (CI) dan Akuarium S.E.A. Resort World Sentosa, Singapura.
BACA JUGA :
Punah di Malaysia, Badak Sumatera tersisa 100 ekor di dunia
Hasil studi memberikan informasi yang sangat berharga dalam mendukung pelestarian hewan langka Pari Manta yang sudah menjadi primadona pariwisata selam di Indonesia. Berdasarkan informasi ini, tim pengelola Kawasan Konservasi di Raja Ampat sedang dalam proses pengembangan dan penerapan peraturan baru untuk membatasi aktivitas kapal, speed boat di dalam Laguna Wayag guna mengurangi risiko anakan Manta terluka karena terkena baling-baling. Hal ini karena diketahui bahwa anakan Manta cenderung untuk menghabiskan waktunya untuk berenang di permukaan laut. Peraturan baru ini diharapkan dapat diterapkan dalam satu tahun ke depan.
Salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia ini merupakan spesies yang dilindungi serta keberadaannya dekat dengan ancaman. Faktornya yaitu semakin tingginya kegiatan perburuan. Pari Manta diburu insangnya yang digunakan sebagai bahan obat tradisional. Walaupun tidak adanya bukti khasiat dari bahan ini. Selain itu juga kondisi laut saat ini semakin terpolusi.
Program penelitian kolaborasi Pari Manta ini telah memungkinkan untuk memperoleh data-data yang sangat berharga tentang perilaku dan ekologi dari Pari Manta di perairan Indonesia. Penelitian ini akhirnya memberikan justifikasi yang lebih kuat dalam menghentikan penangkapan manta untuk kepentingan konsumsi manusia. Hal ini tidak hanya demi keberlangsungan hidup manta, tapi khususnya untuk kepentingan ribuan rakyat Indonesia yang kehidupannya bergantung pada industri pariwisata Pari Manta, kata Ketut Sarjana Putra, Vice President CI Indonesia, Jumat (30/10).
Di Raja Ampat, sebuah patung Manta besar telah dipasang di atas gapura gerbang masuk Kampung Arborek, sebagai penghargaan bagi hewan laut yang telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat kampung di sana. Pariwisata bahari yang berbasis Manta saat ini telah memberikan manfaat penting bagi komunitas-komunitas lokal pada empat lokasi di mana studi ini dilakukan. Masyarakat lokal telah menjunjung tinggi yang diberikan oleh hewan raksasa ini, dan sangat berkomitmen untuk terus melindungi keberadaan manta di wilayah mereka. Keren.