1. Home
  2. »
  3. News
10 Desember 2015 10:21

Ini budaya orang Belanda yang perlu kamu tahu, supaya terbiasa...

Salah satu fasilitas yang dinikmati Bambang adalah kereta. Alat transportasi ini tak hanya dapat mengantarkan dari satu kota ke kota lain. Ahada Ramadhana
Bunga Tulip, khas Belanda. (foto: istimewa)

Brilio.net - Dunia terbagi menjadi ratusan negara yang masing-masing memiliki karakter khas masing-masing. Bahasa, agama, sosial, budaya, cuaca, dsb kiranya perlu dipelajari sebelum menginjakkan kaki ke negara tujuan, baik sekadar berlibur ataupun menetap selama beberapa waktu. Berikut ini merupakan cerita yang dibagikan Bambang Suratno, salah seorang warga Indonesia yang menempuh studi strata-3 di Technische Universitat Eindhoven, Belanda.

Melalui sambungan bebas pulsa, dosen jurusan Teknik Industri di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ini mengisahkan pada brilio.net, bahwasanya di Negeri Kincir Angin tersebut, terutama kota Eindhoven tempatnya bersekolah, terdapat perbedaan mencolok tentang beberapa hal, antara lain adalah sebagai berikut.

BACA JUGA :
Ingin jalan-jalan ke Inggris? Baca dulu tipsnya sebelum berangkat!



1. Disiplin aturan

Bambang membiasakan diri disiplin dengan aturan.

Bambang menuturkan, "Di sini, hukum dibuat dengan asumsi orang bakal mematuhi." Dia juga menceritakan tentang masyarakat Eindhoven yang telah terbiasa patuh pada lampu lalu lintas. Sesepi apapun kendaraan di jalan raya, kata Bambang, jika memang lampu merah maka tidak akan ada yang menerobos.


2. Keturunan Indonesia

BACA JUGA :
Pengalaman Mirza saat mandi air panas di Jepang yang bikin shock

Bambang Suratno dengan pakaian Jawa.

Tidak semua warga setempat berkulit putih. Beberapa kali Bambang pernah berinteraksi dengan mereka yang dinilainya memiliki wajah 'Indo'. Setelah mengetahui Bambang berasal dari Indonesia dan Pulau Jawa, beberapa dari mereka mengaku memiliki darah Jawa dan mencoba berbincang dengan Bambang memakai bahasa indonesia. Bambang mengisahkan bahwa dirinya pernah bertemu dengan yang keturunan orang Yogyakarta, juga keturunan orang Semarang.

"Sebagian dari mereka ada yang keturunan dari orang-orang yang meninggalkan Indonesia sebelum kemerdekaan. Mereka lebih kenal Jawa daripada Indonesia. Waktu itu kan belum merdeka jadi belum ada Indonesia,"



3. Transportasi

Salah satu fasilitas yang dinikmati Bambang adalah kereta. Alat transportasi ini tak hanya dapat mengantarkan dari satu kota ke kota lain, namun juga hingga antar negara. "Eropa ini kan terdiri dari negara-negara kecil. "Kita bisa bepergian sampai ke luar negeri cukup dengan kereta atau bis," tegasnya.

"Jadwal kereta sangat tepat waktu, dengan sistem informasi yang terkoneksi dengan baik. Jadi untuk transportasi terasa sangat mudah disini. Eindhoven juga memiliki airport yang melayani penerbangan murah antar negara di Eropa dan Afrika," tambahnya lagi.


4. Musim

Bambang saat menikmati salju.

Perubahan musim menyebabkan waktu terbit dan terbenam matahari berubah drastis. Ketika winter, tutur Bambang, siang bisa hanya berlaku 8 jam, matahari terbit sekitar pukul 08.00 dan terbenam sekitar pukul 16.30. Ketika summer maka yang terjadi berkebalikan, siang menjadi lebih panjang, matahari baru terbenam sekitar pukul 20.00. Akibatnya jam shalat jadi berubah drastis, berbeda dengan di indonesia yang hanya mengalami selisih beberapa menit ketika pergantian musim. Diakui Bambang, hawa dingin negara ini pun jauh berbeda dengan di Indonesia. Dirinya yang bertahun-tahun tinggal di kota Bandung, salah satu kota dingin di Indonesia, pun masih tetap merasa cuaca dingin Eindhoven begitu menyiksa.

"Indonesia memang tempat yang nyaman untuk kuliner, untuk cuaca. Hidup di indonesia enak banget lah. Dulu kebayangnya di luar negeri itu asyik, setelah ngejalanin ternyata hidup di indonesia nyaman banget," ungkapnya.


5. Individualis

Masyarakat yang ditemui Bambang tidak seramah orang-orang Indonesia. Mereka harus disapa dulu agar percakapan dapat terjadi. Mereka lebih sibuk dengan urusan masing-masing.

"Di sini nggak sering ada orang ngomong-ngomong pas ketemu di jalan gitu,"


6. Karakter

Orang-orang Belanda terbiasa menepati janji, profesional dalam setiap urusan, tidak suka menyindir, to the point, dan tidak suka provokasi. Ketimbang mengurusi orang lain, mereka lebih sibuk pada diri sendiri.

"Kalau diminta tolong sih biasanya mereka akan siap membantu. Kita harus pede dan sopan aja. Mungkin itu karena memang pendidikan yang baik. Kalau tentang profesional, etika kerja, dll, saya kira kalau orang Indonesia bisa terdidik dengan baik, mungkin akan bisa menyamai mereka nantinya," imbuh Bambang.


7. Makanan



Bambang menuturkan, Belanda terutama kota Eindhoven tak menawarkan warung makan yang bisa ditemui di hampir setiap penjuru jalan dan buka hingga tengah malam seperti di banyak kota di Indonesia. Bambang mengaku sehari-harinya lebih terdorong untuk menyiapkan makanan sendiri. Alasannya adalah, selalin urusan kehalalan, juga perihal keekonomisan.

"Di sini lebih mendukung untuk masak sendiri. Karena biaya jasa di sini mahal. Harga kalau beli bahan baku diolah sendiri selisih jauh sama kalau beli jadi," tutur alumnus Institut Teknologi Telkom dan Institut Teknologi Bandung ini.

Sesekali jika Bambang menginginkan makan di luar, dia memilih kebab Turki dan variannya yang terjamin halal. Makanan lain yang aman konsumsi baginya yang merupakan seorang muslim adalah kibbeling, yaitu ikan goreng. Tuturnya, konon sate bukan lagi makanan asing di sana dan malah dianggap makanan asli negeri tersebut.


Cerita ini disampaikan Bambang Suratno melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags