Brilio.net - Jangan ragu untuk terus bangga terhadap Indonesia. Kamu harus percaya diri sebagai bangsa Indonesia. Sebab, jangankan kamu yang orang Indonesia, warga negara asing pun jatuh cinta pada negeri nan elok ini. Kecintaan warga negara asing kepada Indonesia diekspresikan dalam bentuk yang beragam.
Berikut ini beberapa bentuk kecintaan mereka yang dirangkum brilio.net, Senin (30/3).
1. Band Rusia dengan nama Sumatra Band
Jika para musisi Indonesia berlomba-lomba mencari nama yang "keren" dengan bahasa Inggris, berbeda dengan band asal Rusia ini. Band yang beraliran metal tersebut memiih nama Sumatra Band. Pemilihan tersebut tidaklah sembarangan, alasannya adalah ketika wilayah Aceh dan sebagian Pulau Sumatera terkena bencana tsunami pada tahun 2004 hingga menimbulkan duka mendalam bagi para personel tersebut. Sehingga ketika mereka membentuk band pada tahun 2005 dipilihlah nama Sumatra Band.
2. Felipe Valdes menunjukkan cinta Indonesia lewat media sosial
Felipe Valdes, bule berkebangsaan Brasil ini sepertinya "cinta mati" dengan Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari halaman Facebook-nya yang banyak menampilkan foto-foto dirinya dengan atribut Indonesia, seperti memoleskan cat berwarna merah putih di pipinya ini. Dia juga mengunggah video dirinya yang sedang menyanyikan lagu-lagu band Indonesia.
Selain itu Felipe juga senang membuat meme dengan menggunakan bahasa Indonesia. Di kamarnya juga banyak hiasan-hiasan yang berbau Indonesia. Saat ini Felipe sedang menabung untuk dapat berkunjung ke Indonesia.
3. Bule Australia membuat drama dengan Bahasa Jawa
Mata kuliah Bahasa Jawa di Indonesia memang kurang diminati oleh banyak anak muda karena dianggap kurang gaul. Namun berbeda dengan para mahasiswa asal Australia ini. Australian National University memang memiliki jurusan studi Bahasa Jawa, tidak disangka peminatnya ternyata cukup banyak. Para mahasiswa tersebut kemudian membuat proyek drama yang seluruhnya menggunakan Bahasa Jawa, berjudul Sri Ngilang.
Drama tersebut juga dibintangi oleh dosen mereka yang sangat fasih berbahasa Jawa. Mereka mengungkap keheranannya mengapa hanya sedikit anak muda yang mau melestarikan budaya Jawa. Mereka menganggap bahwa Indonesia adalah negara yang indah karena memiliki beragam budaya.
4. Fransoa, bule Perancis membuat lagu berjudul "aku lapar"
Fransoa, bukanlah grub band Punk 'kemarin siang' yang istilahnya 'mendompleng' kepopuleran Indonesia akhir-akhir ini, tapi karena kecintaan dan perhatian besarnya akan keindahan Indonesia. Francoa membuat lagu berjudul Aku Lapar yang liriknya berisikan 43 makanan khas Indonesia. Menurutnya Indonesia sangatlah indah dengan keberagaman budaya dan kulinernya.
Sementara ketika membaca catatan perjalanan hidup Francoa, sudah semenjak tahun 2007 dia memutuskan untuk menetap di Bali, bersama anak dan istri tercintanya.
5. Hiromi Kano dan Megan Collins, sinden asing
Melihat orang asing melantunkan tembang-tembang Jawa tentunya sangat unik terlihat. Namun siapa sangka ternyata ada dua orang asing yang menjadi penyinden sebagai profesinya. Adalah Hiromi Kano dan Megan Collins penyinden asal Jepang dan AS ini memang sangat mencintai dunia tarik suara dan budaya Jawa. Kombinasi tersebut yang akhirnya membuat mereka berdua menjadi sinden, yang saat ini cukup tenar.
6. Band Dangdut Cowboys
Andrew Weintraub yang merupakan seorang profesor etnomusikologis di University of Pittsburgh adalah sosok pecinta musik dangdut sekaligus sebagai pendiri band Dangdut Cowboy ini. Ia bahkan telah berkunjung ke Indonesia, bertemu dengan Rhoma Irama dan bertandang ke Soneta Records milik si Raja Dangdut itu.
Andrew bermusik dangdut bukan cuma sekedar mencari sensasi saja, namun para personel Dangdut Cowboys memang bermain musik dangdut secara profesional dan benar-benar terlatih, dan hal itu dapat dilihat dan didengarkan melalui beberapa video-video rekaman mereka yang saat sekarang ini sudah banyak di posting di situs berbagi video youtube, mulai semenjak tahun 2007 yang lalu.
Itulah 6 bule yang menunjukkan cintanya kepada Indonesia dengan caranya sendiri. Bule saja cinta lho, bagaimana dengan kamu?