Brilio.net - Kehebatan tim SAR Indonesia tampaknya semakin lama semakin menuai decak kagum banyak pihak. Bagaimana tidak, sampai sekarang tim yang dikenal dengan Badan SAR Nasional (BASARNAS) ini selalu menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan pada setiap kegiatan mereka.
Bahkan dalam The Wall Street Journal, Greg Waldron yang merupakan direktur dari Flight Global Asia yang mengatakan bahwa Indonesia memiliki tim SAR terbaik di kawasan Asia. Sebabnya tim SAR dinilai sangat berpengalaman berhadapan dengan bencana dan ahli menangani kecelakaan.
"Indonesia punya banyak pengalaman dengan bencana. Mereka sangat ahli dalam menangani kecelakaan," kata dia, seperti dilansir koran the Wall Street Journal.
Dengan kondisi geografis cukup sulit di antara 18 ribu pulau yang ada, kata Waldron, Indonesia juga punya banyak pengalaman kecelakaan pesawat, kapal, dan bencana alam.
Di antara banyaknya kisah kehebatan tim SAR Indonesia tersebut, berikut ada tiga cerita penyelamatan yang membuat Tim SAR Indonesia diakui di dunia yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (22/5):
1. Tim SAR Sukhoi Superjet 100
Proses penyelamatan korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 pada hari 9 Mei 2012 di Gunung Salak lalu pastinya merupakan salah satu saksi betapa hebatnya tim SAR kita. Bayangkan saja, 2.000 orang yang dibagi menjadi 750 tim selama 10 hari berusaha menjalankan misi evakuasi menyusuri Gunung Salak. Tentu bukan perkara mudah karena tim gabungan ini harus benar-benar menyusuri jalanan berliku yang dikelilingi hutan lebat dan saat malam tiba mereka berusaha menghangatkan diri dengan tidur di dalam kantong jenazah.
Bahkan saat jenazah sudah ditemukan pun anggota tim SAR tetap harus bermalam dengan kantong jenazah berisikan tubuh korban. Selain itu proses membawa pulang kembali jenazah juga tidak mudah, karena tim harus menaiki tebing dengan jalur yang tidak mudah sembari memikul beban yang beratnya lebih dari 10 kg.
2. Tim SAR Air Asia
Tim SAR kembali lagi diuji kekuatannya saat harus menemukan jejak kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 di wilayah Pangkalan Bun, Kalimantan Timur, 28 Desember 2014 lalu. Pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas serta tiga angkatan TNI tersebut tentunya tetap bukan hal yang mudah.
Bayangkan saja, mereka harus melakukan pencarian di tengah medan yang sulit dan juga cuaca yang tidak bersahabat dan pencarian tersebut juga dilakukan dari lini udara dan laut. Namun, lagi-lagi kehebatan tim SAR harus diapresiasi karena mereka dapat menemukan puing pesawat serta jenazah korban di hari ketiga pencarian. Dan hal itulah yang kemudian membuat pencarian Air Asia QZ8501 dinyatakan sebagai proses pencarian tercepat sepanjang sejarah tragedi penerbangan dunia, seperti dilansir dari The Wall Street Journal Kamis (21/5).
3. Tim SAR kawah Gunung Merapi
Kehebatan tim SAR Indonesia selanjutnya dibuktikan dalam proses evakuasi terbaru, Eri Yunanto (21), mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta, yang terpeleset di kawah Gunung Merapi pada hari Sabtu 16 Mei 2015 lalu. Korban diketahui berada di sekitar titik kedalaman 150-200 meter dari bibir kawah.
Evakuasi korban yang berada dalam kawah sebuah gunung bukanlah hal yang sepele, karena sebelumnya tim SAR sempat masuk ke kedalaman 40 meter sebelum kemudian kembali ditarik karena memang suhunya yang panas dengan jarak pandang yang juga terbatas. Butuh sekitar tiga hari bagi anggota tim untuk mengevakuasi korban.
Ada sekitar enam orang yang turun untuk evakuasi korban yang harus berperang dengan hembusan gas sulfatara yang beracun serta suhu kawah yang mencapai 140 derajat celcius. Dan akhirnya pada tanggal 19 mei kemarin tim SAR mulai membawa korban turun dari puncak merapi pada pukul 12.29 WIB dan sampai di Pasar Bubrah pada pukul 13.00 WIB.