1. Home
  2. »
  3. News
15 Juni 2015 09:06

Ini merek rokok pertama di Indonesia, mereknya pakai nama hewan!

Jika kamu perokok, berterimakasihlah kepada H Jamhari dan Nitisemito karena sudah menciptakan 'teknologi canggih' bernama rokok kretek! Nur Romdlon

Brilio.net - Tingkat konsumsi rokok yang tinggi di Indonesia membuat industri rokok dengan berbagai merek juga tumbuh subur. Setiap merek rokok menawarkan cita rasa yang berbeda dengan rokok lainnya. Dari berbagai merek rokok yang ada, secara umum ada dua jenis rokok, yaitu rokok kretek dan rokok filter.

Rokok pertama kali diciptakan oleh H Jamhari pada akhir abad ke-19, saat itu rokok dipasarkan tanpa bungkus dan merek. Nah, lalu 10 tahun kemudian muncul Nitisemito yang membuat industri rokok. Di tangan Nitisemito, rokok sudah dikemas dan bermerek. Karena berkembang pesat, maka jadilah Nitisemito sebagai pengusaha rokok pertama di Indonesia.

Lalu apa merek pertama yang diberikan Nitisemito untuk rokok buatannya?

Saat mengunjungi Museum Kretek Kudus, Sabtu (13/6), brilio.net berhasil menemukan fakta unik tentang merek rokok pertama buatan Nitisemito yang ada di Indonesia. Merek yang diberikan Nitisemito ternyata cukup menarik. Produksi rokok pertamanya diberi nama rokok 'Kodok Nguntal Ulo', dalam Bahasa Indonesia berarti Kodok Makan Ular. Tak ada keterangan jelas kenapa Nitisemito memilih nama tersebut untuk merek rokok pertamanya.

Tapi ternyata merek rokok tersebut tak bertahan lama. Karena dianggap tak membawa hoki dan menjadi bahan tertawaan, akhirnya Nitisemito mengubah merek rokoknya menjadi 'Tjap Bulatan Tiga'. Karena gambar bulatan pada kemasan mirip bola, akhirnya merek itu malah disebut rokok 'Bal Tiga'.


Tahun 1914 merupakan puncak keberhasilan rokok merek Nitisemito. Untuk meningkatkan produksi, Nitisemito membangun lagi pabrik rokok baru seluas 6 hektar di desa Jati Kudus dengan jumlah karyawan lebih dari 15.000 orang.

Daerah persebaran rokoknya pun sudah mencakup sebagian besar kota-kota di Indonesia, bahkan sampai Belanda. Tapi lantaran ada konflik keluarga, tahun 1938 perusahaan rokok milik Nitisemito mengalami surut. Pecahnya perang Dunia II semakin membuat Nitisemito sulit bangkit. Pada 1953 perusahaan rokok 'Bal Tiga' dinyatakan jatuh pailit dan rokok 'Bal Tiga' milik Nitisemito berangsur hilang di pasaran.

BACA JUGA:

Media sosial terbukti bisa bantu hentikan kebiasaan merokok

Ini perbedaan cowok dan cewek dalam hal membalas email

Sejarah nyanyian dan tarian di film India, pernah 7 lagu di satu film

Inilah asal usul kenapa huruf pada keyboard tidak urut abjad!

Ada yang aneh di foto yang sangat indah ini

Jangan pernah panaskan kembali 6 makanan ini, tak baik bagi kesehatan

BERITA TERKAIT ROKOK YANG HARUS KAMU TAHU:

Kamu sering alami tiba-tiba ingin BAB usai merokok? Ini penyebabnya

Asap rokok bisa merusak pendengaran, hati-hati!

Sebenarnya siapa sosok pria dalam bungkus rokok?

Nggak melulu buruk, ini 5 manfaat baik rokok yang perlu kamu tahu

9 Hal yang hanya bisa dirasakan seorang perokok dalam hidupnya

BACA JUGA:

Museum Timah satu-satunya di Asia ternyata ada di Indonesia

Saking sepinya, museum ini kalah terkenal dari penjual bakmi

Museum Gunung Merapi, museum gunung api pertama di Indonesia

Di Jogja ada museum khusus cokelat, sejarah cokelat ada di sini

Piknik Museum, komunitas anak muda lestarikan museum-museum di Jogja

Unik, museum ini tidak memiliki benda peninggalan bersejarah

Wow, museum batik pertama di Indonesia ternyata ada di Jogja

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags