Brilio.net - Kamu punya naskah yang siap diterbitkan? Selain penerbit besar, kini telah bermunculan penerbit indie. Di sini kamu bisa mencetak buku dengan jumlah sesukamu. Naskah di penerbit indie (self publishing) hampir dipastikan pasti cetak, selama tidak melanggar pantangan penerbit. terlebih tidak ada seleksi layaknya penerbit mayor.
Mencetak buku lewat jalur indie memerlukan strategi dalam pemasaran sebab tidak mengandalkan distributor yang bertugas mengirimkan bukumu ke toko-toko buku. Dalam penerbitan indie, selesai dicetak, buku akan diserahkan kepadamu selaku penulis. Kamu sendiri yang harus memasarkannya.
Salah satu cara pemasarannya, seperti dituturkan oleh penulis novel My Future, Ainun Nufus, adalah memiliki komunitas sebagai tempat kita akan menjual. Dari pengalamannya menulis dan menerbitkan secara indie, sebelum dicetak pun beberapa novelnya sudah banyak yang menanyakan. Komunitas adalah hal yang paling ditekankan Ainun, sebagai lahan paling efektif baginya selama ini dalam memasarkan buku.
"Membina hubungan baik dengan pembaca juga. Sempatkan untuk membalas komentar di media sosial atau membalas sapaan," tutur perempuan yang juga kepala redaksi Diandra Creative pada workshop 'Bagaimana sih sebuah buku itu lahir?' Selasa (8/3).
Dianjurkannya, di media sosial agar jangan terlalu menunjukkan drama serta keluhan. Penting pula menyebarkan proses cetak novel untuk memenuhi keingintahuan para pembaca.
Di sisi lain, M Solikhin, kepala produksi penerbitan yang sama, mengungkap tahapan pracetak memegang peranan penting. Layout untuk kenyamanan baca, sedangkan cover sebagai jalan untuk ketertarikan membeli.
BACA JUGA :
Pre-order 'Harry Potter and The Cursed Child' sudah dibuka!
Yusuf Effendi, owner penerbitan tersebut, mengajak para pemilik naskah untuk mencoba menerbitkan secara indie. "Daripada karya cuma di komputer, banyak yg bisa diajak diskusi. Jangan minder merasa karya jelek karena yang baik itu berawal dari yang jelek. Penulis yang sekarang terkenal juga dulunya berproses," terang Yusuf.