Brilio.net - Kisah hidup tuna wisma asal Prancis, Jean-Marie Roughol ini sungguh inspiratif sekaligus miris. Setelah sukses menerbitkan sebuah biografi singkat perjalanan hidupnya sebagai gelandangan dan menjadi best selling, Roughol masih saja miskin dan hidup di jalanan.
Pria berusia 47 tahun ini menulis sebuah biografi berjudul Je tape la manche: Une vie dans la rue (Hidupku sebagai seorang gelandangan: Hidupku di Jalanan) yang menjadi inspirasi banyak orang dan terjual lebih dari 50.000 kopi di Prancis. Namun dua bulan setelah diterbitkannya buku tersebut, dia berjanji untuk tidak menerima royalti apa pun selama 10 bulan lebih. Alhasil, dia tidak mendapatkan uang sepeser pun dan tetap hidup miskin.
Kendati demikian, buku karya Roughol itu sukses mempertemukan dirinya dengan anggota keluarganya. Salah seorang saudaranya melihat Roughol muncul di televisi dan mendengar kisah hidupnya sebagai gelandangan.
"Sekarang saya punya keponakan yang ingin bertemu denganku," ujar Roughol dikutip brilio.net dari bustle, Senin (14/12).
Roughol sudah tinggal di jalanan Kota Paris selama 27 tahun setelah kehilangan pekerjaan sebagai kurir makanan. Hasil pendapatan dari bukunya itu sejauh ini tidak bisa digunakan untuk membeli rumah. Dia hanya sanggup membeli smartphone yang digunakan untuk berinteraksi dengan para penggemarnya melalui Facebook.
Saat royalti dari bukunya cair pada bulan Oktober mendatang, Roughol berharap bisa pindah ke apartemen dan membuka toko kelontong. Dia juga berencana menulis buku selanjutnya.
"Setelah memiliki apartemen dan komputer sendiri, saya akan melanjutkan menulis buku berikutnya," pungkas dia.
BACA JUGA :
Kisah penolakan warga Desa Wulungsari kepada perusahaan air mineral