1. Home
  2. »
  3. News
25 Juli 2015 09:11

Kerja 6 jam sudah dipecat, Robyn 30 kali pindah kerja dalam 2 tahun

Sikap Robyn yang mudah marah ini karena masa kecil Robyn yang sering dibully teman-teman sebayanya. Ismarlina Mokodompit

Brilio.net - Seorang wanita asal Skotlandia bernama Robyn (21) mengklaim telah memiliki lebih dari 30 pekerjaan hanya dalam waktu dua tahun. Kondisi ini dikarenakan dia selalu dipecat oleh perusahaan tempat dia bekerja.

Robyn juga mengaku sering kali melakukan kesalahan. Beberapa di antaranya sering mengumpat pelanggan, rekan kerjanya, hingga mengejek bosnya di media sosial Facebook.

BACA JUGA :
7 Jurusan kuliah unik dengan prospek kerja yang menjanjikan buat kamu


Dalam tayangan "Fired By Mum And Dad" di stasiun televisi MTV, Robyn mengakui bahwa dirinya kesulitan untuk bertahan pada suatu pekerjaan. "Beberapa orang berpikir itu adalah hal yang buruk, tetapi aku terus dipecat," terang Robyn, seperti dilansir dari DailyMail, Jumat (24/7).

Dalam acara TV tersebut, Robyn juga mengatakan tentang riwayat pekerjaan yang mengejutkan. Jadi, pada hari pertama dia bekerja di sebuah perusahaan, hanya dalam waktu enam jam si bos sudah memecat Robyn.

Ketidakmampuan mempertahankan pekerjaan akhirnya membuat Robyn tidak memiliki penghasilan stabil. Jadi, dia harus kembali menetap di rumah orangtua. Sebagian besar waktunya hanya dihabiskan di sofa rumah. Kondisi itu terbilang memalukan. Sebab, gaya hidup di dunia Barat, anak-anak yang berusia dewasa umumnya sudah memiliki tempat tinggal sendiri dan tidak seharusnya masih tinggal di rumah orangtua.

BACA JUGA :
7 Rahasia biar kamu selalu pede dan sukses dalam karirmu

Orangtua Robyn, Matild dan dan Willy, meminta tolong pihak MTV untuk memberi pertolongan kepada putrinya tersebut. Robyn sendiri mengaku bahwa alasan dia dipecat disebabkan faktor kurang beruntung dan sikapnya yang tak mudah diterima orang.

"Aku punya gaya sendiri, aku memiliki tato. Jika orang lain tak suka, mereka tak perlu peduli. Jangan merendahkanku atau aku akan meledak marah," pungkasnya.

Usut punya usut, ternyata sikap Robyn yang mudah marah ini karena masa kecil Robyn yang sering mendapatkan perlakuan bully dari teman-teman sebayanya. Dulu, Robyn kecil bersama keluarganya tinggal di Afrika selatan hingga usianya tujuh tahun. Alhasil, saat kembali ke Skotlandia, Robyn pun berbicara dengan aksen khas orang-orang Afrika. Teman-temannya sering mengejek gaya bicaranya tersebut. Selain itu, menurut orangtuanya, kematian kakak Robyn pada usia balita karena kondisi jantung membuatnya semakin sulit untuk bersosialisasi.

Saat ini, Robyn sedang merintis karier menjadi seorang penata rias profesional. Pada tayangan televisi tersebut, semua pihak mendoakan agar Robyn dapat bertahan dan sukses pada pekerjaan barunya ini. Pasalnya, sang ibu dan ayah telah memberi ultimatum kepada anaknya jikalau dia kembali dipecat, maka Robyn harus segera angkat kaki dari rumah.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags