1. Home
  2. »
  3. News
19 Juni 2015 08:52

Kisah bisnis ayah dan anak perempuannya yang sangat menginspirasi

Mereka adalah ayah dan anak perempuannya. Tapi, kombinasi mereka dalam berbisnis patut ditiru. Sugeng Wahyudi

Brilio.net - Mereka adalah ayah dan anak perempuannya. Tapi, kombinasi mereka dalam berbisnis patut ditiru.

Kesuksesan chief executive Smruti Sriram adalah penerapan aturan ketatnya saat bekerja, di mana dia tak akan pernah memanggil bos-nya dengan panggilan "daddy", "dad", atau "ayah".

Bos yang dimaksudkan adalah ayahnya sendiri, Sri Ram. Mereka berdua saling bahu membahu menjalankan Supreme Creations, produsen terbesar tas belanja yang dapat dipakai berulang-ulang di Britania Raya yang dibuat dari bahan alami.

Selama 16 tahun bisnis tersebut menyediakan tas-tas berbahan goni, canvas dan katun untuk para pembeli di sejumlah supermarket di Inggris seperti Asda, Teso dan Sainsbury hingga raksasa produsen pakaian olahraga Nike dan retailer fashion Top Shop.


Smruti Ram (kiri) dan ayahnya Sri Ram

Didirikan oleh Ram, anak perempuannya kemudian bergabung dalam bisnisnya enam tahun silam, ketika masih berusia 22 tahun. Kehadiran Sriram, ternyata membawa dampak positif bagi perkembangan perusahaan.

Sentuhan feminin yang dimilikinya, membuat perusahaan tak cuma membuat tas yang dapat terus dipakai, Sriram mulai memperkenalkan desain fashion. Hasilnya, penjualan produk-produk perusahaan meroket, hingga akhirnya tahun lalu, Sriram diangkat menjadi chief executive.

Supreme Creations sekarang memproduksi jutaan tas dalam setahun dan memiliki pabrik sendiri di selatan India, dengan 800 staf dan menyuplai 50.000 klien di seluruh dunia.

"Aku dan ayah sama-sama menyukai hubungan profesional, tapi ayah tetaplah bos di perusahaan," ungkap Sriram, kepada bbc Jumat (19/6). "Bisnis adalah bisnis, meski demikian ayah banyak memberikan nasihat penting dan mementoriku tiap hari. Ini gak ada harganya."

Sementara segalanya terlihat berjalan lancar di Supreme Creations, hubungan bisnis antara ayah lainnya dengan putrinya, Peter Ibbetson dan Gemma Guise, sedikit lebih bergejolak. Egoisme masing-masing yang kerap menjadi masalah.

Bersama mereka menjalankan dua bisnis, Primedia Solutions, berupa pelatihan media untuk para chief executive dan sebuah perusahaan public relations bernama Journolink.

Guise bergabung ke dalam bisnis ayahnya di Canary Wharf London tiga tahun lalu. Memahami sama-sama keras, mereka menempatkan seorang 'penengah' untuk menghentikan kebiasaan mereka berdebat.

Peter Ibbetson (kiri) dan putrinya Gemma Guise

"Kami menempatkan kepala perempuan yang menjadi bagian independen dalam bisnis. Dia adalah penengah di antara kami," kata Ibbetson yang kini berusia 52 tahun.

Guise menyampaikan, dia dan ayahnya memang kerap terlibat perseteruan hebat soal ide-ide demi kemajuan bisnisnya. "Kami (aku dan ayahku) berbagi dalam segala hal. Kami adalah teman baik sekaligus musuh yang buruk," kata Guise.

Dalam hal berbeda, Charleh Dickenson dan ayahnya Peter Dickenson terlibat kerja sama bisnis dari sesuatu yang tak disengaja. Charleh yang mengalami alergi makanan menjadikannya sebagai peluang bisnis.

Secara kebetulan, sang ayah mendukungnya, sehingga terciptalah Designed2Eat, produsen cake dan makanan ringan bebas pengawet, produk-produk dairy dan telur, hanya mengandalkan gula asli.

Charleh mengatakan membuat perusahaan dengan ayahnya adalah sebuah keputusan yang paling mudah dilakukan. "Aku adalah putri ayahku dan kami senantiasa saling dukung," ujar Charleh. "Kami punya karakter yang mirip tapi berbeda kekuatan."

Charleh Dickenson (kiri) dan ayahnya Peter

Designed2Eat saat ini mampu menjual lebih dari 1.000 produk per bulannya dan Dickenson sepakat bahwa dia dan putrinya "saling melengkapi satu sama lainnya."

Wah, keren ya kisah mereka. Semoga kamu ikut terinspirasi mendirikan bisnis bersama ayah-ayahmu.

BACA JUGA:

Kamu pekerja kantoran? Kamu sangat perlu berdiri minimal 2 jam sehari

Ini cara mengurangi jumlah kalori ketika memasak nasi

Trik mudah atasi reseleting suka melorot maupun susah ditarik

Mau mendaki Gunung Merapi? Berikut tips amannya

Ini yang harus dipersiapkan untuk pendaki gunung pemula

Ini 6 cara untuk merawat anak-anak autis

Ini 10 gejala autisme yang perlu kamu tahu gejala autisme

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags