Brilio.net - Kasih ibu sepanjang masa rasanya jadi ungkapan mendalam dan penuh makna tentang perjuangan melahirkan anak. Proses melahirkan juga jadi proses yang kritis bagi hidup ibu. Salah satu buktinya perjuangan pasangannya asal Inggris, Ceirion Grifftiths dan Danielle Roberts yang tinggal di Cardiff harus pergi ke Bristol lantaran klinik terdekat yang biasa melayani persalinan tutup untuk sementara.
Dilansir brilio.net dari metro.co.uk, Senin (14/12), mereka kemudian harus pergi ke Oxford dengan menempuh jarak sejauh hampir 1.600 Km (sekitar seribu mil) selama seminggu sebelum melahirkan. Bahkan mereka sampai melakukan dua kali kunjungan. Kunjungan pertama gagal karena alasan kehabisan tempat tidur sehingga membuat mereka harus kembali lagi ke rumah. Penantian mereka akhirnya berhasil di kunjungan kedua, anak mereka lahir dengan selamat pada 19 Oktober lalu dengan nama Toby Thomas Griffiths di John Radcliff Hospital, Oxford, Inggris.
BACA JUGA :
10 Kado ini bisa jadi inspirasi Raffi untuk Nagita di momen Hari Ibu
Selain harus menempuh jarak yang tidak dekat, selama proses kelahiran Toby, mereka juga harus meninggalkan dua kakak Toby dengan kerabat. Sayangnya, mereka juga tidak bisa langsung pulang setelah kelahiran Toby. Alasannya pasangan ini harus tetap tinggal di rumah sakit selama dua minggu hingga kondisi keduanya benar-benar pulih. Toby juga didiagnosis memiliki lubang di jantung ketika usia kehamilan Danielle berjalan selama 32 minggu. Oleh karena itu, rumah sakit spesialis sangat dibutuhkan sehingga Toby bisa menjalani operasi segera setelah lahir.
"Mengetahui bahwa kami harus menempuh jarak yang begitu jauh untuk melahirkan seorang anak adalah berita buruk, tapi kami bisa menerima dengan tenang selama bayi kami lahir dalam keadaan aman. Meski demikian, momen-momen yang seharusnya jadi saat terindah dalam hidup harus berubah menjadi buruk, kami bertanya-tanya kapan kami akan pulang?" kata Danielle kepada WalesOnline.
Jenny Thomas, direktur urusan klinik untuk perempuan dan anak-anak di Cardiff and Vale University memaklumi keluhan Danielle. "Kami sangat menyesal mendengar bagaimana perasaan keluarga. Kami meminta maaf kepada keluarga yang telah terdampak oleh penutupan sementara ini," ujarnya.