1. Home
  2. »
  3. News
20 Juni 2015 10:13

Kisah kesederhanaan wali kota di tengah penduduknya yang pemberontak

Ada dua hari dari tiap bulan di mana Sa'id tidak keluar menemui warga. Ternyata, ini dikarenakan dirirnya kehabisan pakaian. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Kota Homs selain dikenal dengan kesuburan perdagangan serta "keglamorannya" pada masa itu, juga diakui sebagai kota yang diramaikan oleh pembangkangan penduduknya. Kota ini dipersamakan dengan Kufah yang berciri banyak pemberontakan dari penduduk kepada pemimpin. Itulah sebabnya Umar ibn Al-Khaththab menunjuk Sa'id ibn 'Amir, seorang yang dianggap mampu untuk menakhodai Homs karena kezuhudannya dan ketinggian spiritualitasnya.

Meskipun Sa'id telah menjaga dan memelihara Kota Homs dengan sebaik yang dia bisa, tetap ada sebagian masyarakat yang merasa belum puas dengan kepemimpinan Sa'id. Sehingga, sang Amirul Mukminin, Umar ibn Al-Khaththab, suatu kali menanyai penduduk Homs mengenai keluhan apa yang ingin mereka sampaikan. Dengan adil, di lain kesempatan Umar menemui Sa'id untuk klarifikasi.


Dikutip dari Khalid Muhammad Khalid dalam buku 60 Orang Besar di Sekitar Rasulullah SAW, ada 4 keluhan masyarakat kepada Sa'id. Apa saja?

Sa'id dikeluhkan warga karena selalu memulai kerja melayani masyarakat ketika matahari sudah tinggi. Sebabnya adalah sang wali kota tidak memiliki pembantu sehingga dia harus membantu istri membuat roti sendiri yang memakan waktu cukup lama. Sa'id baru keluar mengurus kota setelah ia mengerjakan shalat dhuha.

Keluhan lain adalah Sa'id tidak pernah memenuhi panggilan warga saat malam hari. Alasannya adalah karena malam hari ia sediakan untuk Tuhannya. Perkara mengurusi Homs dia habiskan ketika siang hari.

Berikutnya, ada dua hari dari tiap bulan di mana Sa'id tidak keluar menemui warga. Ternyata, ini dikarenakan dirirnya kehabisan pakaian karena tak memiliki pembantu, sehingga dia harus meluangkan waktu untuk mencuci pakaian sendiri dan menunggu hingga kering.

Terakhir adalah keluhan bahwa Sa'id seringkali pingsan. Menurut pengakuan Sa'id, sewaktu di Mekah dia menyaksikan penderitaan sahabatnya, Khubaib Al-Anshari yang disiksa orang Quraisy dan ternyata Khubaib tak rela seandainya Rasulullah yang menggantikan posisinya ini dengan iming-iming mendapat kebebasan. Khubaib menyerukan, "Demi Allah, saya tak suka ditemani anak-istriku dalam keadaan selamat dan bahagia, sementara Rasulullah tersakiti karena sepotong duri sekalipun!" Sa'id yang sering kali mengingat kejadian itu dan kala itu dia hanya berpangku tangan, merasa bersalah yang seketika tubuhnya terasa gemetar dan berakhir dengan tidak sadarkan diri seperti yang sering dilihat warganya.

Penghargaan dari Baitul Mal melimpah untuknya atas berbagai prestasinya, namun dia hanya mengambil secukupnya dan lebih banyak dibagikan kepada fakir miskin.

BACA JUGA:

Pemimpin ini sungguh bersahaja, sedekahkan semua hartanya

Ini daftar aplikasi yang berguna saat Ramadan, catat!

Jika kamu berpuasa, kamu akan dapat manfaat kesehatan ini

Penelitian buktikan berpuasa baik untuk kesehatan jantung

5 Hal lucu yang dilakukan anak kecil saat puasa pertama

4 Lagu Ramadan ini pernah ngehits banget di Indonesia

Resep takjil lezat dengan 2-3 bahan saja, gampang banget!

VIDEO: Tips menyajikan kurma tanpa biji

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags