1. Home
  2. »
  3. News
23 Maret 2015 09:45

Kisah lukisan Sultan karya Raden Saleh yang bisa menatap pemandangnya

Anda tak perlu takut. Sebab, lukisan karya Raden Saleh ini salah satu lukisan yang paling istimewa karena didesain sebagai lukisan tiga dimensi. Nur Romdlon

Brilio.net - Jika Anda berwisata di kompleks Keraton Yogyakarta yang terletak di pusat Kota Yogyakarta, sempatkanlah untuk melihat lukisan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Karya pelukis kenamaan Indonesia, Raden Saleh, ini tidak saja indah dilihat, tapi juga menyimpan keunikan tersendiri.

Keunikan itu akan Anda rasakan ketika secara teliti mengamati lukisan berukuran besar ini dari sudut berbeda. Saat dilihat dari arah depan maupun samping, amatilah bagian mata maka Anda akan mendapati gambar mata Sultan HB VII di lukisan seakan mengikuti ke mana Anda berpindah. Lukisan itu seperti menatap Anda.


Merasa serem? Jangan. Anda tidak perlu takut. Sebab, lukisan karya Raden Saleh ini memang salah satu lukisan yang paling istimewa karena didesain sebagai lukisan tiga dimensi. Lukisan indah itu disimpan di Museum Keraton Yogyakarta pada ruang pameran lukisan.

Untuk masuk ke tempat tersebut, tentunya Anda harus masuk dulu ke area wisata Keraton. Setelah masuk ke dalam, ikutilah jalan hingga Anda temui gapura yang akan mengarahkanmu ke tempat wisata Keraton bagian timur. Setelah melewati gapura itu, Anda juga akan disuguhi permainan karawitan oleh para abdi dalem Keraton. Di sana juga sudah ada abdi dalem laki-laki yang berdiri menunggui ruang pameran lukisan itu.

Di ruang pameran ini berisi lukisan-lukisan wajah para Raja Keraton Yogyakarta beserta permaisurinya. Saat pertama masuk, lukisan Sultan Hamengku Buwono X dan permaisurinya GKR Hemas akan menyambut. Di sampingnya terpajang gambar kelima putri Sultan HB X saat masih kecil.

Museum ini juga dilengkapi dengan gambar silsilah para raja Keraton Yogyakarta yang dilukis dalam bentuk pohon yang mempunyai daun dan buah. "Buah itu menunjukkan status yang ditulis di daun itu sebagai anak, sedangkan daun menjadi pertanda saudara," kata Mas Bekel Yudhomargiyono (70), abdi dalem penjaga museum, menjelaskan soal filosofi gambar silsilah raja kepada brilio.net, Rabu (4/3).

Uniknya koleksi di museum ini memakai aksara Jawa (hanacaraka) yang membutuhkan keahlian khusus untuk membacanya. Tapi jangan khawatir, Anda tetap akan memperoleh pengetahuan di sini karena setiap lukisan diberi keterangan. Lukisan para Sultan diberi keterangan lengkap mulai dari nama kecil, tanggal lahir, tanggal naik dan turun tahta, nama permaisuri dan selir, hingga tanggal wafatnya.

Tapi Mas Bekel menjelaskan bahwa lukisan Sultan yang ada di sini tidak lengkap dari Sultan HB I hingga X. Lukisan yang ada hanya dimulai dari Sultan HB IV hingga HB X. "Ya barangkali dulu tidak ada arsip foto wajah beliau," terang Mas Bekel.

Museum Keraton Yogyakarta bagian pameran lukisan itu juga memajang beberapa raja awal Keraton Surakarta. Di depan ruangan itu juga dipajang benda semacam gerobok yang digunakan untuk menyerahkan upeti kepada Sultan HB VII saat itu.

Selain Anda dapat mengunjungi ruang lukisan, Anda juga dapat mengunjungi sudut-sudut lain Keraton Yogyakarta yang tak kalah menariknya. Hanya dengan merogoh uang Rp 5.000 dan biaya izin foto Rp 1.000, Anda bisa mendapatkan pengalaman yang tidak akan ditemui di tempat lain.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags