1. Home
  2. »
  3. News
28 Maret 2015 02:01

Kisah polisi, nyamar pembeli bereskan sindikat maling dalam 10 hari

Di Sewon, Bantul, DI Yogyakarta terdapat polisi-polisi yang bekerja dengan loyal. Tak minta uang imbuhan untuk pelayanan masyarakat. Janne Hillary

Brilio.net - Banyak banget stigma negatif yang melekat pada polisi. Polisi selalu dikaitkan dengan pungutan liar, entah karena masalah tilang motor, pengurusan surat sampai kriminal berat. Hingga akhirnya beredar sebutan punglisi (pungutan liar polisi) di sekitar masyarakat.

Stigma negatif itu sudah terlanjur melekat di masyarakat. Padahal tak semua polisi seperti itu. Ketika polisi sudah bersikap jujur, masyarakatnya yang kadang menyogok dengan sejumlah uang ketika dia terkena suatu kasus.


Di Sewon, Bantul, DI Yogyakarta terdapat polisi-polisi yang bekerja dengan loyal. Tak minta uang imbuhan untuk pelayanan masyarakat. Mereka benar-benar bekerja sesuai dengan prosedur yang diterapkan Negara.

Tak ada uang tambahan tak lantas membuat mereka bekerja setengah-setengah. Salah satu kasus ini, contohnya. Polisi bisa mendapatkan kembali mobil warga yang dibawa kabur sopirnya. Mereka hanya butuh 9 hari untuk menemukan penadah mobil itu dan satu hari untuk merebut mobil dari tangan penadah.

Saat itu polisi menyamar sebagai warga biasa. Polisi yang menyamar itu dimintai tebusan Rp 7 juta oleh si penadah. Polisi itu pura-pura menyanggupi, yang sebenarnya hanya untuk memancing pelaku. Untuk pembayaran, polisi meminta uang Rp 7 juta kepada korban sebagai pancingan untuk menangkap penadah itu.

Ketika transaksi dilakukan, polisi sigap bekerja. Kunci mobil sudah di tangan, uang yang tadinya sempat dipegang penadah dengan segera direbut kembali. Si penadah-pun terbekuk.

Lia, sang korban, warga perumahan Sewon Indah, saat itu sudah mengiklaskan uang Rp 7 juta yang diminta polisi. "Yang penting Grand Max saya kembali-lah mbak."

Tak disangka, uang itu justru dikembalikan lagi ke dirinya. "Kan biasanya tuh polisi mintain uang servis, eh ternyata enggak. Uangnya dikembaliin utuh," sebutnya.

Menenggapi kasus yang belum lama terjadi itu, Ipda Sutrisno mengatakan kepada brilio.net (27/3), "Memang benar ada oknum yang mengambil untung dari kasus. Tapi nggak semua polisi itu jahat. Kalau kami ikhlas membantu. Lagian kami sudah mendapat uang penyelidikan kok dari negara."

Kasus bawa kabur mobil itu belum sepenuhnya selesai. Pelaku utama, si sopir belum bisa ditemukan. Untuk itu polisi terus memantau korban supaya korban tetap dalam keadaan aman. Itu juga dilakukan tanpa babibu.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags