Brilio.net - Stroke masih menjadi salah satu dari tiga penyakit mematikan di dunia menurut badan kesehatan dunia (WHO). Penyakit ini disebabkan adanya gangguan aliran darah menuju otak yang mengakibatkan fungsi jaringan tubuh lainnya ikut terganggu, sehingga terjadi kelumpuhan. Makanya, kebanyakan penderita stroke membutuhkan alat bantu untuk bisa bergerak, misalnya kursi roda.
Kursi roda yang satu ini tidak saja memudahkan pada penderita stroke, tapi juga memberi harapan kesembuhan. Biasanya, penyembuhan penyakit ini butuh waktu cukup lama. Dengan kursi roda ini, penderita bisa bergerak sekaligus menjalani terapi.
Kursi roda ini ditemukan oleh empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ekasafitri AS Sangadji, Usman Abdul Rahman, Arif Himawan, dan Ferika Madani. Temuan mereka ini diberi nama Wedang (Wheelchair Dance Game).
Ide ini diadaptasi dari games yang cukup familiar bagi masyarakat yaitu dance-dance revolution (DDR) yang sering ditemukan di tempat permainan anak. "Awalnya saya pikir bahwa kursi roda harusnya memiliki fungsi untuk membantu kesembuhan, tidak sekadar jadi tempat duduk. Kemudian saya juga berpikir kenapa DDR tidak digunakan untuk terapi stroke, akhirnya saya tercetuslah ide Wedang ini," jelas Ekasafitri, ketua tim, kepada brilio.net, Sabtu (6/6).
Ide ini kemudian direalisasikan keempat mahasiswa itu ke dalam proposal yang diajukan untuk kompetisi Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Alhasil, pihak juri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tertarik untuk mendanai dan membantu merealisasikan gagasan brilian mereka.
Wedang ini berupa kursi roda yang telah dimodifikasi. Di bagian depan kursi roda tersebut terdapat meja melintang yang berisikan berbagai anak panah yang akan mengarahkan ke permainan DDR, begitu pun dengan bagian kaki yang terdapat panah penunjuk game. Akan tetapi gerakan dan pola permainan tidak seperti dengan game DDR, pola gerakan diatur khusus untuk terapi kerja saraf dan otak dari penggunanya. Sehingga penggunanya dapat tetap melakukan terapi yang menyehatkan dan menyenangkan. Dengan alat ini, terapi dapat dilakukan di rumah.
Wedang juga dapat digunakan oleh lansia, sehingga dapat berfungsi sebagai hiburan sekaligus sebagai alat kesehatan yang menjaga fungsi otak para lansia tetap terjaga. "Jadi alat ini juga bisa digunakan oleh lansia, biasanya lansia itu bosan dan bingung harus melakukan apa di waktu senggang, nah alat ini bisa jadi hiburan tersendiri," ujar Ekasafitri
Besar harapan mereka bahwa alat ini nantinya dapat memberikan kontribusi yang positif di masyarakat, khususnya bagi penderita stroke dan lansia. Wedang saat ini dalam tahap penyempurnaan untuk fungsi yang lebih beragam dan memacu pada perkembangan fungsi otak yang baik. Jadi, sekarang duduk di kursi roda tidak lagi menjadi hal yang membosankan bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan seperti stroke.