Brilio.net - Senin (23/2), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) baru saja mengeluarkan surat edaran larangan acara televisi yang berisi penampilan pria berperilaku dan berpakaian seperti wanita. Bahkan KPI pun menjelaskan dalam surat edarannya perihal tampilan pria menyerupai wanita yang dimaksudkan seperti gaya pakaian, makeup, bahasa tubuh, gaya bicara dan berbagai ungkapan khas yang sering dipergunakan kalangan pria ke wanita.
Surat edaran itu pun menuai berbagai tanggapan dari masyarakat Indonesia. Ada yang mendukung surat edaran tersebut, namun tidak jarang juga yang menentang. Salah seorang pengguna media sosial Facebook Oscar Lawalata bahkan menuliskan surat terbuka kepada KPI menanggapi pelarangan karakter melambai.
BACA JUGA :
KPI sangkal keluarkan kebijakan penyensoran acara kartun dan animasi
"Tolong yang dilarang itu bukan perilaku personal manusianya Pak, tapi isi dan mutu dan tujuan programnya yang bermanfaat bagi kemajuan mental dan moral masyarakat Indonesia," tulis Oscar di akun pribadinya.
Berikut adalah isi lengkap surat terbuka yang disampaikan Oscar.
Surat Buat KPI ( Komisi Penyiaran Indonesia)
Tolong yang dilarang itu bukan perilaku personal manusia nya Pak, tapi isi dan mutu dan tujuan programnya yang bermanfaat bagi kemajuan mental dan moral masyarakat Indonesia. Tujuan Program TV Indonesialah yang besar pengaruhnya terhadap moral dan perilaku bangsa ini. Kalau program di tv di isi setiap hari dengan banyolan konyol, sinetron tidak mendidik, gossip, propaganda berita politik simpang siur, ajang kampanye dan pencitraan, celebritas cari sensasi, dogma kepercayaan yang tidak disaring, acara setan dan dunia gaib, iklan iklan produk pencuci otak masyarakat!
Itu yang harus nya para bapak bapak dan ibu ibu KPI berantas dan jaga !! Televisi bukan hanya komoditas bisnis dan ruang iklan, televisi punya peran besar dalam membina mental melalui informasi dan hiburan yang jelas tujuannya. Bukan personal para aktor aktris pemainnya, masalah mereka mau acting jadi tokoh jahat, lucu, laki, perempuan, atau jadi monyet sekalipun itu kan hanya bagian dari acting ataupun peran mereka yang mereka harus perankan. Jadi tolong di pahami !
Saya berdiskusi dengan supir taxi dan beberapa masyarakat Indonesian dari ekonomi kelas bawah, kalau ditanya mereka sudah jenuh dengan semua tontonan program yang ada di tv, mereka perlu bimbingan untuk mentalitas mereka lbh maju dalam sebuah inspirasi program tv. Saya harap bapak bapak di KPI, Kementrian dan Bapak Presiden pun sekalian, cobalah menonton tayangan program TV Indonesia,coba nonton 1 hari penuh dan gonta ganti semua chanel stasiun tv lokal 90% di tayangan yang tidak berbobot, menyesatkan dan dipenuhi tayangan iklan pencuci otak manusia demi daya jualan produk dan otak kami di peras untuk jadi konsumen itu masalah inti nya!
Kembali kepada slogan Revolusi Mental, televisi adalah salah satu pilar pokok pembangunan mentalitas masyarakat secara nasional! Semoga Bapak bapak terbuka mata dan pikiran, tolong jangan buat mental kami bodoh dan semakin bodoh.
Begitulah isi surat terbuka yang disampaikan oleh Oscar Lawalata. Bagaimana menurutmu?