Brilio.net - Bermodalkan prestasi akademik yang sangat baik, IPK 4, tentu bukan hal sulit bagi Cinky Priyanto untuk mendapatkan pekerjaan ataupun beasiswa kuliah S2. Namun, lulusan Teknologi Informasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini memilih untuk tidak mengambil keduanya. Pria asal Pangandaran, Jawa Barat ini memutuskan berwirausaha.
Sebenarnya, banyak pihak yang menyayangkan pilihan tersebut karena melihat pretasi akademik Cinky yang luar biasa gemilang. "Kebanyakan berpendapat saya harusnya saya melamar pekerjaan di perusahaan besar, tapi saya pikir menjadi wirausahawan adalah pilihan yang terbaik dan ibu juga mendukung," jelas Cinky kepada brilio.net, Jumat (12/3).
Dengan penuh keyakinan, Cinky memulai usahanya di bidang jasa teknologi informasi. Saat ini Cinky memiliki toko komputer sendiri dan mempekerjakan 5 orang pegawai. Bisnisnya ini melayani aneka jasa TI seperti web development, pembuatan aplikasi, CCTV, jaringan dan berbagia bentuk teknologi lainnya. Bahkan dia sudah memulai membuka toko online sendiri di www.toko-geka.com.
Soal kemungkinan Cinky bakal kembali melanjutkan pendidikannya, dia tidak menutup kemungkinan itu. "Kalau ada kesempatan sih mau lanjut kuliah, tapi sekarang saya punya karyawan yang menjadi tanggung jawab juga yang harus menjadi pertimbangan," tuturnya.
Hal yang juga mendorong Cinky memilih untuk berwirausaha adalah keinginanya untuk membantu anak-anak yang putus sekolah. Hatinya terpanggil untuk memberikan kontriobusi bagi daerahnya. Dia kadang merasa miris saat mendengar anak-anak di daerahnya putus sekolah karena alasan kekurangan biaya. "Pengin usaha cepat maju kemudian memberikan beasiswa bagi anak-anak di daerah saya, sebab di Pangandaran masih banyak anak putus sekolah karena alasan ekonomi," harap Cinky.
BACA JUGA:
Wanita ini kunci di balik keberhasilan Cinky meraih IPK 4
Sadar tak pandai, Cinky raih IPK 4 karena jarang tidur demi belajar
Hebatnya Liz, atlet paralayang wanita Indonesia 3 kali terbaik dunia
Atlet paralayang terbaik dunia, dulu takut ketinggian kini ketagihan
Sarjana UGM ini pilih jadi tukang cuci ketimbang jadi pegawai BI