1. Home
  2. »
  3. News
15 April 2015 14:34

Mahasiswa ini buat batik ramah lingkungan dari daun apel, inovatif!

Mereka memanfaatkan daun apel yang selama ini hanya dibuang dan digunakan untuk pupuk saja. Ines Faradina

Brilio.net - Bukan rahasia lagi bahwa kota Batu-Malang merupakan salah satu kota penghasil apel di Indonesia. Selama ini mungkin sebagian dari kita belum tahu bahwa ternyata tidak hanya pohon apel tidak hanya bermanfaat pada buahnya saja tetapi daun pohon apel juga ternyata memiliki beberapa kegunaan. Jika selama ini masyarakat memanfaatkan daun apel hanya untuk pupuk kompos, 3 mahasiswa ini mencoba berinovasi menjadikan daun apel sebagai pewarna batik. Inovatif!

Esti Merindasari, Novi Trisman Hadi, dan Susi Susanti adalah tiga mahasiswa Universitas Negeri Malang yang mengusulkan ide batik ramah lingkungan untuk diikutkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2013 lalu.


"Ide ini awalnya datang saat kami melakukan observasi di Desa Binangun Kota Batu terkait dengan produksi apel dan menanyakan mengenai hasil olahan apel. Ternyata daun apel yang begitu banyak biasanya terbuang dan hanya dimanfaatkan jadi sampah dan pupuk saja. Dari situ kami coba memanfaatkan daun apel itu untuk pewarna alami kain batik," ujar Esti pada brilio.net, Rabu (15/4).

Setelah itu Esti bercerita bahwa timnya coba mencari tahu tentang kegiatan pelatihan batik di masyarakat dan menemukan ternyata pelatihan batik yang ada masih menggunakan hasil pewarna olahan dari Madura. Dari situlah kemudian dia bekerjasama dengan Sanggar Batik Raden Wijaya untuk mengadakan program pelatihan batik pada ibu-ibu PKK dengan menggunakan pewarna ramah lingkungan tadi.

"Semua proses membutuhkan waktu sekitar 3 bulan dan kami terjun langsung di tiap prosesnya. Misalnya saja kami memetik sendiri daun apel di kebun apel di Desa Binangun. Di sana kebunnya sangat luas dan kami belajar bagaimana memetik daun tanpa harus merusak pohon," lanjut Esti.

Esti menambahkan bahwa saat ini dia dan timnya berencana untuk membuat rumah batik untuk memasarkan hasil karya batik buatan ibu-ibu PKK di Kota Batu tersebut, yang bisa jadi produk khas karena memanfaatkan daun apel. Dan sekarang tiga mahasiswa ini sedang berusaha mencari rekan kerjasama untuk mengembangkan rencana usaha tersebut.

Mereka juga yakin bahwa produk mereka tidak akan kalah dengan produk yang selama ini sudah ada di pasaran karena produk mereka memiliki keunikan sendiri.

"Produk ini alami dengan menggunakan pewarna dari daun apel yang faktanya masih jarang digunakan sebagai pewarna kain. Dan ini merupakan ciri khas kota Batu yang kaya apel."

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags