Brilio.net - Hati atau hepar adalah kelenjar terbesar di tubuh manusia yang memiliki fungsi membantu setiap proses metabolisme dan mencegah terjadinya radikal. Melihat dari pentingnya fungsi hati, maka sudah seharusnya kesehatan hati dijaga dengan baik.
Namun berbagai penyakit peradangan hati juga tidak dapat dihindari, sedangkan obat yang disediakan untuk mengobati peradangan hati masih terbatas, kalaupun ada itu hanya obat penghilang rasa sakit dan tidak menyembuhkan secara total. Pengobatan yang dapat dipilih adalah cangkok hati, namun biayanya cukup mahal dan sulit untuk dijangkau.
BACA JUGA :
Biji semangka punya banyak manfaat kesehatan buat kamu, jangan dibuang
Permasalahan inilah yang membuat lima orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan terobosan baru dengan membuat obat peradangan hati dari ekstrak semangka. Adalah Rahmi Sofya, Arinta Prinabaningrum, Uray Fajrina Hasyyati, Belva Prima Geniosa dan Firdha Kumala Indri.
"Berdasarkan latar belakang pentingnya fungsi hati dan banyaknya tanaman yang dapat dijadikan obat itulah kami memilih untuk meneliti kandungan dari ekstrak semangka untuk obat peradangan hati," Jelas Rahmi kepada brilio.net, Sabtu (8/8).
Daging buah semangka yang berwarna merah mengandung karotenoid yaitu likopen. Kandungan likopen yang terdapat dalam semangka sebanyak 23-72 mikrogram/gram berat kering. Likopen merupakan antioksidan yang lebih unggul dari vitamin C dan E (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Semangka adalah salah satu buah yang juga mengandung antioksidan. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif, akibatnya kerusakan sel dapat terhambat.
BACA JUGA :
9 Alasan kenapa kamu harus suka makan buah durian
Penelitian yang dilakukan lima mahasiswa ini dalam mengaji manfaat dari ektrak semangka merupakan hal baru dan belum pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya. Dalam menjalankan penelitiannya, mereka juga menemukan berbagai kesulitan seperti melakukan pengekstrakan pada semangka yang ternyata tidak mudah untuk dilakukan sebab sifat dari semangka yang mengadung banyak air membuat proses menghilangkan kandungan airnya menjadi permasalahan yang cukup rumit. Pertama mereka mencoba untuk menjemur daging semangkanya namun membusuk. Setelah gagal dengan cara mengeringkan, mereka lalu mencoba cara lain dengan mengeringkan daging semangka dengan oven, bukannya kering malah jadi gosong. Pada akhirnya solusi yang mereka temukan adalah dengan meminta bantuan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (LPPM UGM) yang memiliki teknologi untuk menghilangkan kandungan air di dalam daging semangka.
Karena masih berbasis penelitian maka untuk tahapan awal, percobaan ekstrak ini diberikan kepada tikus putih yang telah terditeksi penyakit hati. Ternyata ekstrak semangka mampu memulihkan sel-sel hati yang rusak.
Dengan diperolehnya informasi potensi ekstrak etanol semangka (Citrullus Lanatus) sebagai antioksidan dapat dijadikan terobosan terapi herbal dengan efek samping minimum dan efektif untuk antioksidan serta memberikan prospek perbaikan kesejahteraan dan kesehatan bagi masyarakat. Ekstrak semangka ini dapat dimasukan ke dalam kapsul sehingga mudah dipasarkan dan mudah diminum.
"Semoga ekstrak ini dapat diproduksi dan dipasarkan. Sehingga masyarakat dapat mengkonsumi ini sebagai antioksidan yang dapat melawan radikal bebas," tandas Rahmi.