1. Home
  2. »
  3. News
31 Juli 2015 09:06

Menengok jejak peninggalan Ratu Juliana di Tenggarong

Selain Indonesia, Ratu Juliana pun juga berjasa menyelamatkan Suriname dari cengkeraman Belanda. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Ratu Juliana merupakan satu-satunya keturunan dari pasangan Ratu Wilhelmina dan Pangeran Henry. Perempuan bernama panjang Juliana Louise Emma Marie Wilhelmina ini memimpin Belanda antara 1948 dan 1980. Perempuan kelahiran 30 April 1909 dan wafat pada 20 Maret 2004 ini punya tempat di hati masyarakat Indonesia, sebab pada masa kepemimpinannyalah Indonesia benar-benar bebas dari penjajahan Belanda melalui peristiwa yang dikenal dengan Pengakuan Kedaulatan pada tahun 1949. Selain Indonesia, Ratu Juliana pun juga berjasa menyelamatkan Suriname dari cengkeraman Belanda.

Ratu Juliana menikah dengan seorang aristokrat asal Jerman, Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfield di Den Haag pada 7 Januari 1937. Namun pertunangannya telah dilakukan jauh hari yaitu pada 8 September 1936 di Amsterdam.

Dikutip brilio.net dari booklet edisi 2014 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara, Jumat (31/7), di Indonesia, khususnya di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, terdapat satu simbol yang dibangun dengan maksud memperingati pertunangan Ratu Juliana-Pangeran Bernhard ini, yaitu Jam Nii Room (Jam Nirum). Cagar budaya ini terletak di perempatan depan Masjid Jami' Adji Amir Hasanuddin Tenggarong di Jalan Monumen Timur.

BACA JUGA :
Lembu ini punya sayap, gading dan belalai! Kira-kira ini hewan apa ya?


Bangunan jam ini berbentuk kotak bermotif, penunjuk waktu bulat berada di sisi utara dan selatan. Di sisi barat terdapat teks "Ter herinnering van het verloving van Z.H. Prinses Juliana der Nederlanden en Z.H. Prins Bernhart van Biestervelt".

Kamu berminat berwisata ke sini?

BACA JUGA :
Serangan brutal Belanda jatuhkan pesawat misi kemanusiaan di Jogja

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags