1. Home
  2. »
  3. News
7 Juni 2015 11:12

Menikmati kuliner tak biasa di Kota Jogja: soto sampah

Saat pertama dengar sebutan soto sampah pikiranmu pasti akan menuju ke hal-hal yang jorok, bau, dan kotor. Nur Romdlon

Brilio.net - Saat pertama dengar sebutan soto sampah pikiranmu pasti akan menuju ke hal-hal yang jorok, bau, dan kotor. Tapi kenyataannya akan berbeda 160 derajat jika sudah mengunjungi warungnya dan merasakan cita rasanya.

Sebab, warung Soto Sampah yang terletak di sebelah utara Tugu Jogja, tepatnya di depan SPBU Kranggan, Kota Jogja ini, rasanya terbilang enak. Dinamakan soto sampah, usut punya usut, ternyata ini merupakan julukan yang didapatkan dari mahasiswa luar Jawa yang berkunjung ke warung ini.

Nama sampah disandang karena sajiannya yang acak-acakan dengan campuran berbagai bahan seperti kol, toge, dan bihun. Selain itu, pengunjung warung makan ini juga biasanya menikmati soto dengan tambahan berbagai lauk yang tersedia seperti tempe, gorengan, sate usus, telur, dan berbagai lauk lainnya. Maka lengkaplah sudah tampilan soto ini sehingga disebut soto sampah.


Sensasi makannya juga berbeda. Biasanya soto disajikan pada mangkuk, tapi di warung ini soto disajikan dengan piring. Meski warung ini terletak di pinggir jalan dan jauh dari kesan warung makan pada umumnya, jangan takut rasa sotonya juga acak-acakan. Dengan berbagai racikan bumbu turun temurun, soto ini bahkan punya rasa khas yang bikin kamu ketagihan. Cukup merogoh kocek Rp 5.000 kamu sudah bisa menikmati sepiring soto ini.

Ayu Kusumawardani, penjual soto sampah mengatakan, kebanyakan pembeli datang saat malam tiba. Siang harinya cenderung sepi. "Kalau malam lauk tambahan yang disiapkan banyak sampai di sini," kata Ayu sambil menunjuk ujung rak tempat lauk dimana pembeli biasa memilih dan mengambil sendiri.

Ayu mengatakan bahwa dulunya warung ini bukan bernama soto sampah. Dulu warung ini pernah memakai nama soto becak, soto sumuk, soto simak, dan soto demit. Tapi ternyata nama sampah yang jauh dari kesan bersih itu malah menarik perhatian orang.

Warung soto sampah ini dikelola oleh Nanang yang merupakan cucu dari Bapak Ngadimin sang perintis soto ini. Jika kamu datang, jangan takut warung ini tutup karena warung ini buka 24 jam. Karena 24 jam, maka penjaganya pun bergantian di antara keluarga Nanang.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags