Brilio.net - Air terjun biasanya merupakan aliran air segar yang berwarna bening. Tapi di Antartika, air terjun Dry Valleys yang ada malah mengalirkan air berwarna merah layaknya darah. Teka-teki mengenai penyebabnya pun baru berhasil diungkap para ilmuan baru-baru ini.
Dry Valleys merupakan salah satu lembah kering yang paling ekstrim di dunia. Tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa wilayah ini sebenarnya dipenuhi air asin yang dapat menghubungkan danau-danau di sekitarnya menjadi jaringan besar yang dihuni mikroba ekstrim.
Air terjun yang berwarna merah itu ternyata merupakan air garam yang tercampur dengan zat besi dari batuan di dasar Antartika. Bakteri yang hidup perlahan menghancurkan batuan besi dan melepaskannya ke air garam. Campuran air garam dan besi menciptakan warna karat yang berbeda ketika bercampur dengan oksigen saat mengalir di permukaan.
"Kami menemukan penyebab air terjun darah. Air asin yang ada di dasar lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya. Mereka muncul terpisah di tanah. Itu berarti ada potensi ekosistem di bawah permukaan yang lebih luas," terang Jill Mikucki dari University of Tennessee seperti dikutip dari washingtonpost.com, Jumat (1/5).
Selama studi, peneliti menggunakan sensor dalam helikopter untuk mendeteksi air garam yang mengalir di bawah permukaan. Tim peneliti menemukan air yang membentang sejauh 12 km serta lapisan air asin di bawahnya sedalam 5 km.