Brilio.net - Pernah mendengar Segitiga Bermuda? Jika ya, mungkin kita akan berpikir bahwa Segitiga Bermuda itu hanya ada di Samudera Atlantik. Tapi tahukah kamu kalau ternyata Indonesia punya "Segitiga Bermuda" sendiri?
"Segitiga Bermuda" Indonesia disebut Segitiga Masalembo atau Masalembo Triangle. Pulau Masalembo merupakan kepulauan kecil yang terletak di daerah pertigaan antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Kepulauan Masalembo terdiri dari tiga pulau utama yaitu Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, dan Pulau Keramaian.
Alasan mengapa Kepulauan Masalembo disebut sebagai "Segitiga Bermuda" di Indonesia adalah karena letaknya yang memiliki pola kedalaman laut berbentuk segitiga yang nyaris sempurna, segitiga sama sisi. Terbentuknya arus yang sangat kencang di Segitiga Maselembo berasal dari air laut yang mengalir dari barat kemudian memanjang ke Laut Jawa seperti monsoonal stream atau arus musiman. Sedangkan dari Selat Makassar, terdapat arus dari utara yang disebut thermoklin. Thermoklin merupakan kondisi air laut yang terjadi akibar perbedaan suhu. Kedua arus yang berbeda ini kemudian bertemu di Segitiga Masalembo.
Arus kencang di Masalembo membuat kapal sering karam secara tiba-tiba di perairan tersebut. Hal ini dikarenakan arus yang ada di sana bisa mencapai 15 juta meterkubik per detik.
Jika dari segi geologinya, kapal karam di perairan Masalembo memang sangat mungkin terjadi. Akan tetapi kondisi "Segitiga Bermuda" di Indonesia ini memiliki keanehan tersendiri, sebab gaya magnetik yang terdapat di sana tergolong sangat kecil, beda halnya dengan Segitiga Bermuda di Atlantik. Hal inilah yang banyak mengundang tanya perihal peristiwa pesawat adam air yang hilang diperairan Masalembo.
Hal yang paling logis saat ini yang bisa menjelaskan kondisi magnetik di Masalembo adalah keberadaan kantong udara di perairan Masalembo. Kantong udara adalah sebuah ruangan udara yang berisi udara yang mengalir dengan kecepatan tinggi yang dapat menyedot sebuah pesawat atau benda yang ada di sekitarnya.