1. Home
  2. »
  3. News
13 Agustus 2015 16:35

Nostalgia dengan barang jadul di gang sempit Pasar Beringharjo

Bertempat di gang kecil yang terletak di sebelah utara samping pasar, berdiri beberapa kios yang yang menjual barang-barang kuno. Fadila Adelin

Brilio.net - Siapa sih yang tidak tahu Pasar Beringharjo? Pasar di Jogja yang terkenal dengan batiknya ini memang selalu jadi tujuan belanja oleh wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Namun kalau kamu telusuri lagi, kamu akan menemukan sisi lain dari keunikan pasar ini.

Bertempat di gang kecil yang terletak di sebelah utara samping pasar, berdiri beberapa kios yang yang menjual barang-barang kuno. Kios-kios ini menjual barang-barang antik dan jadul yang sudah sangat jarang ditemui saat ini.

BACA JUGA :
Cerita para pedagang Pasar Beringharjo pakai kebaya tiap Kamis Pahing


Menurut salah satu penjual, kios-kios di sini sudah berdiri sejak tahun 1960-an. Pada awalnya hanya ada dua kios saja namun lama-kelamaan bertambah banyak hingga memenuhi gang sempit tersebut. Jenis barang yang dijual tiap kios pun beragam. Ada yang menjual ada uang kuno, lonceng, setrika kuno, perangko lama, kunci kuno, perabot rumah tangga seperti wajan, sendok dan garpu, serta miniatur barang lainnya.

Uang kuno menjadi barang yang paling sering ditemui disetiap kios yang ada. Uang-uang tersebut berasal dari berbagai zaman, mulai dari zaman Majapahit, VOC, hingga zaman Orde Baru.

Jenis-jenis uang kuno yang dijual umumnya terdiri dari dua jenis, yaitu uang logam dan uang kertas. Untuk uang logam sendiri masih dibagi lagi ke beberapa bentuk dan ukuran, yaitu ada yang besar, kecil, bulat biasa, atau yang tengahnya berlubang, sedangkan untuk uang kertas, tersedia dari berbagai nominal, mulai dari satu rupiah, satu sen dan banyak lagi.

"Banyaknya yang cari uang kuno itu kolektor, kalau nggak ya bule-bule yang penasaran sama barang-barang ini," ujar Sumarni salah satu pemilik kios kepada brilio.net, Kamis (13/8).

Dirinya mengaku mendaptkan barang-barang tersebut dari bekas peninggalan orang-orang zaman dulu. Kebanyakan dari orang-orang keturunan Tionghoa dari Magelang atau Surabaya. Barang yang dijual pun bervariasi, mulai dari Rp 1.000 hingga jutaan rupiah tergantung tingkat kuno barangnya.

Selain itu penjual kaset bekas juga turut meramaikan gang sempit tersebut. Namun sayangnya, lapak kaset bekas kalah pamor dengan barang kuno lainnya yang memang banyak dicari kolektor. Padahal buat kamu pecinta lagu-lagu lawas bisa mendapatkan kaset jadul di sini cukup dengan Rp 5.000 saja.

BACA JUGA :

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags