Brilio.net - Kasus kekerasan kepada perempuan oleh oknum aparat negara kembali terjadi. Tepatnya pada hari Senin, (9/11) lalu. Veronika, mahasiswi STIE Widya Dharma Pontianak, menjadi korban penghinaan dan tindak kekerasan dari seorang laki-laki pengemudi mobil berpelat nomor KB 777 HX. Veronika bahkan hingga mengalami pendarahan sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
Lianto Lianto, salah seorang rekan Veronika melalui petisi online change.org menceritakan kronologi kejadian yang menimpa rekannya tersebut. Dalam petisi ber judul 'MAHASISWI DIPUKUL OKNUM PNS PEMKOT PONTIANAK HINGGA BERLUMURAN DARAH' Lianto menuliskan insiden tersebut.
Ini bermula ketika keluar dari area kampus Widya Dharma, lalu lintas umumnya padat. Dalam kondisi jalan yang macet, Veronika tak bisa dengan segera memberi jalan kepada pengemudi yang telah berkali-kali membunyikan klakson, yaitu oknum PNS Pemkot Pontianak yang tak bisa sabar.
Emosi tidak mendapat jalur, Veronika pun dibuntuti, dicaci-maki, diludahi, dan dipukuli hingga hidungnya berlumuran darah oleh oknum PNS tersebut. Akibat dari perlakuan ini, Veronika harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Kharitas Bakti Pontianak.
"Saat ini kasusnya sudah ditangani Polresta Pontianak. Namun pelaku belum ditahan karena alasan tertentu," tutur Lianto yang mengadukan kasus ini melalui petisi online, Kamis, (19/11).
Lianto menilai penghinaan dan penganiayaan yang dilakukan ini sungguh di luar batas wajar kemanusiaan yang adil dan beradab. Teristimewa hal itu dilakukan oleh seorang laki-laki dewasa terhadap seorang perempuan yang masih duduk di bangku kuliah.
BACA JUGA :
12 Buku ini pernah dilarang beredar dan dibaca di Indonesia