Brilio.net - Tunanetra merupakan istilah yang digunakan untuk seseorang yang mengalami gangguan indra pengelihatan. Para Penyandang tunanetra memiliki keterbatasan dalam beraktivitas, salah satunya adalah kesulitan dalam menikmati lukisan.
Untuk membaca, sudah dikenal huruf braile yang dapat memudahkan tunanetra dalam membaca. Berbeda dengan tulisan yang bisa menggunakan huruf braile, lukisan sendiri dihampir seluruh pameran yang ada di dunia akan dijaga oleh petugas dan tidak memungkinkan bagi pengunjung untuk menyentuh ataupun meraba lukisan tersebut. Lalu bagaimana cara tunanetra bisa menikmati lukisan?
BACA JUGA :
Kegigihan Dullah, tunanetra penjual kerupuk kulit keliling
Seperti yang dilansir brilio.net dari mirror, Selasa (14/7), kekwatiran perihal tunanetra yang tidak bisa berkunjung ke pameran akhirnya terjawab. Telah disiapkan sebuah kacamata khusus yang memungkinan tunanetra dapat mengetahui gambaran perihal lukisan yang ada di hadapannya.
Teknologi canggih ini baru satu-satunya di dunia dan dapat dijumpai di Museum Prado, Mandrid, Spanyol. Penggunaan kacamata digunakan pertama kali saat pameran "Hoy Toca el Prado" yang membiarkan pengunjung yang memiliki keterbatas pengelihatan untuk menggunakan kacamata dan menyentuh permukaan lukisan replika yang telah dibuat dengan resolusi tinggi.
BACA JUGA :
2 Siswa Kudus bikin tongkat teknologi kelelawar untuk tuna netra
Lukisan-lukisan yang sempat disediakan di pameran tersebut adalah replika karya seniman terkenal dunia, seperti Leonardo Da Vinci, Fransisco Goya, dan El Greco. Dengan menyentuh permukaan lukisan, maka kacamata yang disambungkan dengan perangkat suara akan mendeskripsikan lukisan tersebut dan didengar oleh pengguna melalui headset.
Teknologi yang dikembangkan oleh museum benar-benar membantu para tunanetra sehingga mereka dapat menikmati lukisan dan karya seni lainnya, layaknya orang normal.