Brilio.net - Di bawah naungan Puan Maharani, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengadakan Lomba Desain Logo Revolusi Mental dengan tema "Revolusi Mental untuk Indonesia Melayani, Tertib, dan Bersih". Kemenko PMK membuka sayembara ini kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Sayembara berhadiah Rp 20 juta ini mensyaratkan aturan main dengan jelas di antaranya karya yang diikutsertakan harus merupakan karya sendiri dan orisinil.
Setelah memasuki babak akhir, yaitu pemilihan pemenang, dewan juri yang terdiri dari Irfan Ramli yang merupakan CEO Hakuhodo, brand strategy company, Zinnia Sompie selaku Ketua Umum Asosiasi Desainer Grafis Indonesia dan Ulin Yusron sebagai penggiat media sosial sekaligus ketua panitia memutuskan pemenang sayembara tersebut.
Dalam rilisnya, Kemenko PMK menuturkan bahwa pihaknya menerima 153 desain dari 116 peserta yang berpartisipasi dalam lomba. Dari ke-21 logo nominasi yang terpilih tersebut diseleksi lagi dalam rapat pleno yang dihadiri oleh dewan juri dan perwakilan Kemenko PMK akhirnya memutuskan memilih satu desain sebagai pemenang, yaitu desain yang dikirim oleh salah seorang peserta dengan nomor 0055.
Namun ternyata logo yang menang ini menjadi perdebatan pengguna media sosial. Hal ini bermula dari unggahan salah seorang netizen, Rois Abdin yang mempertanyakan orisinalitas logo yang berhasil menggondol Rp 20 juta tersebut. Alasannya karena logo pemenang tersebut ternyata mirip sekali dengan logo luar negeri dan dengan sedikit modifikasi.
BACA JUGA :
Ini yang harus dilakukan agar tidak plagiat
Setelah dikroscek ternyata referensi logo yang dimenangkan tersebut merupakan dari gambar-gambar berikut ini:
YUK KITA LIHAT DETAIL PENJELASANNYA, KLIK NEXT..