1. Home
  2. »
  3. News
20 Juni 2015 04:38

Pemimpin ini sungguh bersahaja, sedekahkan semua hartanya

Seketika pecahlah tangis sang istri karena menyesal belum menikmati harta yang telah menjadi hak itu sedikitpun. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Pemuda ini baru saja menikah ketika harus pindah ke Kota Homs karena baru saja diangkat menjadi pemimpin kota tersebut oleh "presiden" negeri Syam Umar ibn Al-Khaththab. Sejumlah bekal yang diberikan Umar, suatu waktu diminta untuk dibelikan pakaian dan perabotan rumah oleh sang istri. Namun, sang suami lebih tertarik untuk menginvestasikannya untuk bisnis. Dengan sedikit bujukan dan jaminan tidak akan rugi, sang istri bersedia menerima tawaran sang suami tersebut.

Ternyata sang suami menukarkan seluruh bekal dari umar tersebut dengan beberapa keperluan pokok kepada para pedagang. Dia lantas membagikannya ke beberapa fakir miskin dan orang-orang yang tengah membutuhkan.


Pertanyaan sang istri yang pertama kali mengenai bisnis suaminya dapat diatasi. Namun ketika istrinya menanyakan untuk yang kedua kali, akhirnya berterus teranglah sang suami bahwa dia telah menyedekahkan seluruh hartanya sejak lama. Seketika pecahlah tangis sang istri karena menyesal belum menikmati harta yang telah menjadi hak itu sedikitpun.

Lelaki itu adalah Sa'id ibn Amir yang terkenal dengan kesederhanannya. Kelak, ketika menjadi pemimpin Homs pun dia tetap dengan kehidupan yang penuh kesahajaan.

Dijelaskan dalam buku 60 Orang Besar di Sekitar Rasulullah SAW yang ditulis Khalid Muhammad Khalid, jika melihat sosok Sa'id maka akan beranggapan bahwa dia adalah fakir miskin. Sebab, tampilannya kusam dan berdebu. Mutiaranya adalah terletak pada kesederhanannya.

Sa'id lantas menenangkan istrinya, "Engkau tahu istriku, di surga terdapat bidadari cantik jelita yang baik lagi menawan. Seandainya seorang saja di antara mereka melongokkan pandangannya ke bumi, niscaya seluruh bumi ini akan dipenuhi cahayanya. Cahayanya akan memaksa matahari dan bulan untuk tunduk. Karenanya, aku lebih pantas mengorbankan dirimu untuk mereka, daripada mengorbankan mereka untuk dirimu."

Keridhaan sang istri untuk hidup zuhud (sederhana) mengikuti apa yang menurut suami baik mengakhiri pembicaraan mereka.

BACA JUGA:

Hindari minum teh saat sahur, ini alasannya

Ini kenapa bulan dalam kalender Jawa mirip dengan kalender Hijriyah

Evolusi hijab dari masa ke masa di Indonesia, cantik dan bikin gemes

Ini proses pengamatan bulan untuk menentukan awal Ramadan dan Syawal

Ini kota di Amerika yang menerapkan hukum syariah Islam

Ini dia sahur ala anak kos masaknya pakai rice cooker dan setrikaan

Belajar keteguhan hati dari Bilal, budak yang jadi muazin pertama

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags