1. Home
  2. ยป
  3. News
3 Juli 2015 14:32

Pengorbanan Nailah ketika terjadi pembunuhan suaminya khalifah Utsman

Tanpa disangka sang khalifah, Nailah menahan tebasan tersebut dengan tangan kosong. Ahada Ramadhana

Brilio.net - Pada tahun 39 H ketika masa pemerintahan Utsman ibnu Affan berlangsung, terjadilah pemberontakan yang mengarah pada upaya pembunuhan sang khalifah ketiga tersebut. Aksi dimulai dengan pengepungan rumah khalifah. Para pemberontak dari kota Bashrah dan Fusthat di Mesir itu lalu melempari rumah khalifah setelah jatuhnya tiga orang korban jiwa.

Dikutip dari buku The Perfect Muslimah yang ditulis oleh Syeikh Muhammad bin Hamid bin Abdul Wahab, Jumat (3/7), sebenarnya sudah ada perjanjian tertulis dengan masyarakat agar tidak membahayakan nyawa khalifah. Namun kali ini urusannya telah melibatkan orang banyak sehingga seolah perjanjian itu batal begitu saja. Dua orang berhasil melewati pagar kediaman khalifah dan memasuki rumah.

Ketika tepat berhadapan dengan khalifah Utsman ibnu Affan dan istrinya Nailah, salah satu pemberontak mengayunkan pedang ke arah khalifah. Ketika itu tanpa disangka sang khalifah, Nailah menahan tebasan tersebut dengan tangan kosong. Maka putuslah jari-jari indahnya itu. Segeralah Nailah memanggil pembantu laki-lakinya, Rabah, yang kemudian bersegera membunuh orang membahayakan tersebut.

Lelaki satunya kemudian melakukan hal yang sama dengan rekannya. Kali ini tangan kiri Nailah yang menahan. Maka terputus pulalah jari-jarinya. Belum sempat Rabah dan Nailah melakukan aksi pembelaan lebih jauh, jenggot sang khalifah ditarik, kepalanya dipukul, dan ditikam pula. Nailah tak putus asa membela suaminya yang sudah tua itu. Tubuh Utsman ibnu Affan ditutupi oleh Nailah, namun pemberontak berhasil menyingkirkannya.

Maka khalifah Utsman terbunuh dengan darah yang menetes pada mushaf Alquran, sebab sebelumnya beliau tengah membaca Alquran ketika rumahnya disatroni pemberontak.

Nailah merupakan putri dari seorang nasrani bernama Al Farafishah. Dia berasal dari Bani Kullab yang terkenal sebagai kaum yang pandai dalam sastra, baik laki-laki maupun perempuannya. Maka tak heran jika perempuan yang juga merupakan sepupu sahabat nabi, Abdurrahman ibnu Auf ini pandai bersajak. Dia dinikahi khalifah ketika usianya 18 tahun.

BERITA TERKAIT YANG WAJIB KAMU BACA:


Begini ceritanya kenapa Raden Paku akhirnya bisa dipanggil Sunan Giri

Kisah terenyuh Sunan Giri, saat bayi dibuang ke laut oleh kakeknya

Kisah Wali Sanga, alat musik tradisional bikin orang masuk Islam

Mengenal peletak dasar-dasar kerajaan Islam pada era Wali Songo

'Tapa ngeli', cara Sunan Muria menyebarkan ajaran Islam

Kisah Mbah Sholeh, tukang sapu Masjid Ampel yang punya 9 makam

Masjid unik, dibangun pekerja Kristen dan dicat warna pink

Masjid terapung pertama di Indonesia, miliki panorama luar biasa!

Ini lho masjid tertua di Indonesia

Jaga kerukunan, warga beda aliran bisa gantian berjamaah di masjid ini

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags