Brilio.net - Maraknya aksi penipuan berkedok toko online membuat Erwan Saputra resah. Pernah menjadi korban penipuan via transaksi internet, Erwan kemudian mendirikan situs verifikasi jual beli PolisiOnline.com. Kini, situs tersebut berhasil memverifikasi lebih dari 5.000 toko online.
Ide pembuatan situs verifikasi jual beli online tersebut bermula ketika lulusan Pondok Pesantren Tebu Ireng itu pernah menjadi korban aksi penipuan via internet. "Tahun 2010 silam, saya pernah kena tipu. Dari pengalaman itu saya buat konsep bagaimana orang lain tidak mudah kena tipu," ujar Erwan saat dihubungi brilio.net, Minggu (19/4).
Pada Februari 2013 lalu, pemuda asal Pekanbaru, Riau tersebut kemudian membuat blog sederhana dengan nama PolisiOnline.com. Menurutnya, nama 'POLISIONLINE' diambil dari nama polisi dan menjadi rujukan informasi tentang transaksi online yang valid.
"Biasanya kalau orang kena tipu, malas lapor ke polisi. Setelah ada laporan, lalu dikasih surat dan jarang ada penindakan," tambahnya.
Oleh karena itulah, Erwan membuat situs PolisiOnline.com. Untuk mendapatkan status verifikasi, seorang pemohon harus memenuhi berbagai persyaratan yang diminta. Adapun syarat utama yang wajib dipenuhi yaitu pemohon harus mengirim scan identitas pemilik toko dalam satu frame. Tidak hanya itu, Erwan juga menelusuri keaslian foto produk, nomor telepon, alamat penjual, dan rekening bank secara diam-diam.
"Produk yang mereka (penipu) jual jauh lebih murah dibanding toko resmi," tulis Erwan dalam situsnya.
Mahasiswa Teknik Informatika Stimik Asia, Malang itu juga menuturkan bahwa PolisiOnline.com kini sudah memverifikasi lebih dari 5 ribuan situs. Dari sekian situs, ada ribuan situs yang terindikasi toko online palsu, diantaranya 1.347 toko online palsu, 94 web poin hadiah palsu, dan 3 situs investasi abal-abal. "Ada banyak website tersebut yang sudah tersuspended," tambahnya.
Ada dua jenis paket verifikasi yang ditawarkan Erwan, gratis dan berbayar. Bedanya, kalau berbayar, Erwan menjamin barang yang dipesan pembeli sampai ke alamat yang dituju. "Kami menjamin dengan uang kembali jika barang tidak sampai tujuan," tutur pemuda berusia 23 tahun itu.
Dalam sehari, Erwan rata-rata memverifikasi 7 situs. Dia juga tidak segan-segan menolak pesanan jika situs tersebut tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan. "Websitenya masih belum rapi atau belum siap sudah minta verifikasi. Percuma kalau diverifikasi kalau webnya berantakan, orang yang lihat aja malas, apalagi calon pembeli," tegasnya.
Ke depannya, Erwan berencana mengembangkan PolisiOnline.com agar lebih besar dan dikenal masyarakat secara luas. Bahkan, dia sengaja tidak mengambil beasiswa S2 yang telah diterimanya untuk lebih fokus bisnis online. "Rencana mau ngembangin usaha digital," kata Erwan.