1. Home
  2. »
  3. News
19 September 2015 00:08

Pesan moralnya sangat kuat, dongeng-dongeng ini selalu diingat

"Sisi negatif dari drama cerita rakyat itu merupakan kesempatan untuk menekankan sisi positif secara lebih kuat." Muhammad Zufar

Brilio.net - Tahun 80-90an merupakan tahun emas bagi dunia perdongengan Indonesia. Itulah yang diakui oleh Ali Syafaat, penggiat dongeng muda dari Pati, Jawa Tengah. Mereka yang lahir tahun 80-90an, pada umumnya tidak asing dengan cerita-cerita rakyat seperti Si Kancil, Malin Kundang, Bawang Merah dan Bawang Putih, dan lain sebagainya.

Tetapi kini ketika kita dewasa, seringnya kita menyadari bahwa ternyata adegan-adegan dramatis dalam dongeng-dongeng tersebut memiliki keganjilan-keganjilan. Kita ambil contoh, salah satu adegan dalam kisah si kancil ternyata menggambarkan peristiwa ketika si Kancil berbohong terhadap tokoh-tokoh di dalam cerita itu, atau ketika si kancil secara licik mengelabuhi lawan-lawannya, dan semacamnya. Lantas kita sadari bahwa adegan itu tidak baik jika kemudian dicerna oleh anak-anak apalagi ditirunya.

BACA JUGA :
Di sekolahan ini anak jalanan 'dilahirkan' jadi generasi hebat


Tapi menurut Kang Ali, panggilan akrabnya, kenyataan seperti itu memang ada dalam beberapa cerita rakyat yang lain, namun bukan itu yang ingin ditekankan dalam cerita tersebut. "Nah, sebenarnya dalam dunia perdongengan peran dari pendongeng sangat penting dalam menekankan nilai moral yang baik dari cerita, serta menguatkan kesimpulannya," ujarnya kepada brilio.net, Kamis (17/9).

"Sisi negatif dari drama cerita rakyat itu merupakan kesempatan untuk menekankan sisi positif secara lebih kuat." Artinya, semua dongeng bertujuan mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada pendengarnya. Nah, berikut brilio.net sajikan beberapa cerita rakyat yang memiliki pesan moral sangat kuat sehingga terus diingat dan melegenda.

1. Bawang Merah dan Bawang Putih

BACA JUGA :
Anak kecil kumpulkan 1.000 Like agar ayahnya berhenti merokok

Dongeng yang merupakan cerita rakyat dari Riau ini bercerita tentang sosok Bawang Putih yang bersifat penyabar, ikhlas, rajin dan berbakti. Dikisahkan bahwa meskipun Bawang Putih harus rela hidup bersama dengan ibu tiri dan kakak tirinya yang serakah dan sombong, tapi Bawang Putih tetap berusaha menghadapinya dengan senang hati. Penggambaran sosok Bawang Putih yang tidak kenal putus asa untuk terus melakukan kebaikan-kebaikan tersebut membuat cerita ini sulit dilupakan.

2. Lutung Kasarung

Ini merupakan legenda masyarakat Sunda. Lutung Kasarung artinya monyet yang tersesat. Menceritakan tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke bumi dalam wujud seekor lutung (sejenis monyet). Dalam perjalanannya di bumi, sang lutung bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Lutung Kasarung yang buruk rupa pada akhirnya berubah menjadi pangeran dan mengawini Purbasari. Bahkan, mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu bersama-sama. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini adalah kesabaran dan kemurahan hati Purbasari meski terkucilkan dari istana dan menerima dengan senang hati kebaikan seorang jelmaan kera sehingga pada akhirnya menemui kebahagiaan.

3. Malin Kundang

Cerita rakyat Malin Kundang yang berasal dari Sumatera Barat ini mengisahkan sosok Malin yang dari keluarga miskin pesisir pantai tapi punya kegigihan dalam bekerja serta punya impian yang tinggi. Ia hanya memiliki seorang ibu, yang begitu menyayanginya. Karena dua hal itu, ia sukses menjadi kaya raya dan memiliki istri yang cantik. Namun ketika kembali kampung halamannya, ia menjadi sombong dan lupa dengan ibunya. Sikapnya itu membuatnya dikutuk oleh ibunya menjadi batu. Pesan utama yang ditekankan di dalam cerita ini adalah kebaktian kepada seorang ibu merupakan hal utama yang harus dilakukan dalam keadaan apapun.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags