Brilio.net - Suka dan pernah menonton film Pinokio? Film produksi Walt Disney yang disukai anak-anak ini ternyata memiliki kisah yang lumayan dramatis dan membuatmu menggeleng-gelengkan kepala dalam versi aslinya.
Dalam versi aslinya karya novelis Italia, Carlo Collodi yang dirilis 1883, sebenarnya Pinokio merupakan tokoh yang licik, pembunuh dan tidak tahu berterima kasih.
Disarikan brilio.net, Senin (15/6), kisah Pinokio bermula saat Antonio, salah seorang tokoh dalam cerita tersebut, menemukan kayu untuk membuat kaki meja.
Ketika sedang dibuat kaki meja, kayu itu ternyata bisa bicara, dan mengucap: Jangan pukul saya terlalu keras ! Mendengar suara dari kayu tersebut, Antonio tak melanjutkan niatannya membuat kaki meja.
Dia malah memberikan kayu kepada Gepetto, tetangganya yang miskin, dengan maksud agar kayu tersebut dibuatnya menjadi boneka untuk dijual.
Saat selesai dibuat menjadi boneka, Gepetto memberinya nama Pinokio. Tak selang lama kemudian, tiba-tiba kayu tersebut hidup, namun Pinokio justru menendang-nendang Gapetto tanpa henti.
Bukannya membalas perlakukan Pinokio, Gepetto tetap memberikan kasih sayangnya, dan malah mengajarkan Pinokio bagaimana cara berjalan. Sayang, seusai bisa berjalan dan tanpa mengucap terima kasih, Pinokio malah melarikan diri ke kota.
Dalam pelariannya ke kota, Pinokio terbersit mendatangi polisi dan menyampaikan ke pihak berwajib tersebut dia sudah mengalami penyiksaan. Mendengar aduan tersebut, polisi lantas menjemput Gepetto lalu memenjarakannya karena dianggap telah menganiaya Pinokio.
Ironisnya, saat Gepetto dipenjara, Pinokio masuk ke rumah Gepetto dan menghabiskan seluruh makanan di rumahnya. Pinokio yang masih kelaparan, mengemis makanan ke tetangganya tapi ditolak dan disiram air.
Seekor jangkrik yang menasihati perilakunya yang buruk justru dibunuh dengan palu oleh Pinokio (versi Walt Disney, jangkrik ini menjadi Jimmy Jangkrik dan menjadi sahabat Pinokio). Pinokio yang kebasahan menghangatkan dirinya di kompor dan kakinya terbakar. Gepetto yang sudah pulang dari penjara membuatkan kaki barunya dan membelikan makanan untuk Pinokio.
Pinokio berjanji untuk sekolah. Gepetto menjual mantelnya untuk membeli buku sekolah. Di sekolah, Pinokio tidak masuk kelas, ia menjual semua bukunya untuk membeli tiket teater boneka.
Di teater boneka, Pinokio membuat kerusuhan dan ditangkap oleh pemilik pertunjukan untuk dijadikan kayu bakar. Pinokio membujuk pemilik pertunjukan dan menceritakan kemiskinan Gepetto. Pemilik pertunjukan memberi uang pada Pinokio untuk diberikan kepada Gepetto yang miskin itu.
Di tengah jalan, Pinokio dibujuk oleh musang dan kucing untuk menanamkan uangnya supaya menjadi pohon uang. Pinokio bersama musang dan kucing berjalan menuju tempat menanam uang. Di perjalanan, Pinokio membayar semua makanan musang dan kucing di warung makan dari uang Gepetto. Musang dan Kucing melarikan diri ketika Pinokio tertidur di warung makan dan akan mencegat Pinokio di tengah jalan nanti.
Pinokio dibangunkan pemilik warung dan menyusul musang dan kucing. Musang dan kucing mencegat Pinokio untuk dirampok uangnya, Pinokio berhasil melarikan diri. Pinokio menuju suatu rumah di hutan, tapi musang dan kucing berhasil menangkapnya dan menggantung Pinokio di pohon hingga boneka kayu ini mati.
Begitulah versi asli dari tokoh Pinokio, yang merupakan sosok penjahat, pembohong dan suka berkhianat. Namun dongeng masa kini memercayai dia sebagai tokoh yang baik.
BACA JUGA:
Anak tukang tambal ban ini hanya butuh 16 bulan hafal al quran 30 juz
Ini penjelasan kenapa sosok ayah tak tampak di biskuit Khong Guan
Seorang ibu pasang iklan mencari 'ayah sementara' untuk anaknya
Olahraga 15 menit bisa bikin kamu hidup 3 tahun lebih lama
Keluarga kamu ada yang darah tinggi? Coba suruh makan buah bit
ARTIKEL TERKAIT:
Siapa sebenarnya ibu dan bapak dari Masha? Ini penjelasannya
Kisah tragis episode terakhir Tom dan Jerry
Siapa gerangan wanita penenun di uang kertas Rp 5.000?
Abdul Jhalil & Khotijah, 'pengantin' yang dinikahkan lalu digiling