1. Home
  2. »
  3. News
1 Desember 2015 11:18

Putus sekolah, Pamella miliki 7 swalayan besar

Tiga kali terkena krisis moneter usahanya tetap berjaya. Fadila Adelin

Brilio.net - Bukan hal yang gampang menuju sukses, perlu perjuangan keras dan kesungguhan. Begitupun yang dialami oleh Noor Liesnani Pamella (60). Siapakah dia? Dia adalah pemilik tujuh swalayan di Yogyakarta. Pencapaiannya hingga saat ini pun dilakoninya dengan jatuh bangun.

Namun jalan itulah yang mengantarnya pada sukses besar. Berkat kerja keras dan kehidupan agamis, itulah yang dipegang dalam mengarungi kehidupan usahanya. Siapa sangka usaha yang dirintis di tahun 1975 di sebuah bangunan dengan ukuran 5x5 meter, kini menjadi jaringan swalayan yang tersebar di seluruh Yogyakarta.

Sukses. Salah satu swalayan milik Pamella.

BACA JUGA :
Ini 6 hal yang harus kamu perhatikan sebelum membuat merek usahamu


Dalam talkshow 'Jambore Wanita Istimewa' yang diadakan Dinas Kebudayaan DIY Pamella bercerita, dirinya memang terlahir dalam keluarga pedagang. Kehidupannya pun berkecukupan karena ayahnya adalah pedagang ikan segar, buah-buahan, tanaman hias, dan penggilingan padi. Saat itu hampir semua usaha ayahnya menggunakan dana pinjaman dari bank.

"Semua berjalan lancar hingga ketika tahun 1970 ayah saya sakit dan meninggal dunia. Saya dengan ibu harus berjuang melunasi utang ayah," kenangnya.

Saat usianya 15 tahun dia pun terpaksa putus sekolah karena harus bekerja membiayai ketiga adiknya. Untunglah saat itu ayahnya masih memiliki sepetak tanah yang akhirnya dijual untuk mendirikan toko kelontong sebesar 5x5 meter, cikal bakal Pamella Swalayan.

Fokusnya Pamella dalam mengelola toko membuat tokonya semakin berkembang menjadi 5x15, barang dagangannya juga semakin lengkap.

"Sampai akhirnya saya menikah pada tahun 1975 dengan seorang pria yang memiliki visi sama dengan saya, yaitu bisnis dengan napas islami," ujar ibu dengan lima anak tersebut.

Sejak usahanya semakin berkembang Pamella berserta suaminya tidak pernah lupa berzakat. Janji Pamella untuk tidak menggunakan kredit bank konvensional juga dipenuhinya. Bisnisnya tetap berjaya dan semakin berjaya walau telah ditimpa krisis moneter sampai tiga kali yaitu tahun 1978, 1987, dan 1997. Kesuksesannya malah semakin berkembang, selain memiliki tujuh swalayan dirinya juga mendirikan toko bangunan, lapangan futsal, dan juga salon muslim.

Perkembangan yang ditunjukkan kelompok bisnis Pamella tidak terlepas juga dari prinsip berbagi yang selama ini mereka terapkan. Melalui lembaga sosial yang dimiliknya, Pamella sering mengadakan kegiatan sosial seperti program pembagian sembako, anak asuh, donor darah, hingga pengobatan gratis.

"Niat saya kerja ini adalah ibadah kepada Allah SWT, selain itu saya juga mempunyai prinsip, yaitu sebagai manusia kita harus senang membayar zakat, karena kalau zakat kita banyak berarti kekayaan kita juga banyak," pungkasnya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags